Tarif BBM Naik, Legasi Buruk Jokowi yang Selalu Dikenang Rakyat

Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo/Net

Jika pemerintah tetap menaikkan tarif BBM di tengah sulitnya perekonomian rakyat, maka skema ekonomi kerakyatan yang ditawarkan Presiden Joko Widodo akan dianggap gagal total.


Demikian ditegaskan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut harga BBM segera disesuaikan.

Bahkan, menurut Saiful, jika harga BBM benar-benar dinaikkan, maka dapat dikatakan bahwa kebijakan ekonomi wong cilik hanya kamuflase belaka.

"Pemerintah tidak hadir di tengah penderitaan rakyat, pemerintah lebih mementingkan kepentingan sesaat daripada kepentingan masyarakat luas," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/8).

Menurut Saiful, dengan naiknya harga BBM, maka angka inflasi semakin menunjukkan kenaikan. Sehingga, harga makanan pokok akan semakin naik dan tentunya masyarakat akan terkena dampak yang signifikan, utamanya masyarakat menengah ke bawah.

"Kenaikan harga BBM akan berpengaruh ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah, apalagi hal tersebut terjadi di penghujung pemerintahan Jokowi, tentu hal tersebut akan menjadi legasi yang buruk yang akan selalu dikenang oleh masyarakat," pungkas Saiful.