Bedah Orasi Surya Paloh, Upaya NasDem Jatim Jaga Marwah Politik Kebangsaan

Bedah orasi Surya Paloh
Bedah orasi Surya Paloh

Partai Nasdem Jawa Timur menggelar seminar Bedah Orasi Ilmiah Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.


Bedah orasi dengan ‘Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan’ ini digelar di Surabaya, salah satunya bertujuan menjadikan partai parpol sebagai sarana kesatuan menjelang tahun politik.

Anggota DPR RI dari Partai NasDem, Willy Aditya turut hadir, bersama pemateri yang juga pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo. 

Willy menyampaikan, pada umunya yang digelar adalah bedah buku. Tapi kali ini sengaja membedah sebuah pidato.

"Pidato dalam tradisi politik sangat istimewa, sangat fundamental. Sepeti pidato perpisahan bapak bangsa Amerika Serikat,  George Washington. Dia diminta untuk menjadi presiden Amerika ketiga lalinya, tapi ditolak demi menjaga moralitas dan konstitusi. Banyak pidato pidato mengubah dunia," ujarnya. 

Menurut Willy, di Indonesia ada dua pidato fundamental, yakni pidato  Sukarno saat Indoensia Merdeka,  dan pidato Hatta di Denhaag.

Kembali ke orasi Surya Paloh, Willy mengatakan, bahwa pidato Surya Paloh membahwa politik kebangsaan berada pada ranah politik tertinggi berjangka panjang bagi bangsa, dan bukan sekedar Pemilu yang menjadi agenda rutin lima tahunan.

“Jadi, pemilu tidak sekedar memenangkan pertarungan. Tetapi prosesnya tetap menjaga nilai kesatuan," sambungnya.

Menurutnya, politik kebangsaan yang dipaparkan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh saat orasi ilmiah promovendus di FISIP Universitas Brawijaya adalah bahwa setiap ruang lingkup politik, masing-masing memiliki spirit nasionalisme.

Dalam hal ini, partai merupakan sarana dan senjata perjuangan dari kebutuhan bersama yang harus memberikan keteladanan dalam proses membuka ruang-ruang bersama. Hal yang paling minimalis adalah membangun dialog dan menjalin silaturahmi.

Sementara itu, Suko Widodo menjelaskan, pidato politik kebangsaan, yang perlu diingatkan adalah meneguhkan kembali kepada anak anak muda, khususnya mahasiswa. 

"Jadi, apa yang diutarakan oleh pak Surya Paloh, itu untuk negara ini ke depannya bagaimana. Bukan jangka pendek, tetapi jangka panjang. Maka perlu dilakukan mulai hari ini tentang artinya persatuan dan kesatuan," tutupnya.