Think Indonesia Activity Center & Workshop Sediakan Beragam Lab Studio

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur (tengah) bersama Wakil Ketua Siberkreasi Indonesia Mira Sahid (kanan) saat mengisi pelatihan di Studio Podcast Think Indonesia Activity Center & Workshop/Ist
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur (tengah) bersama Wakil Ketua Siberkreasi Indonesia Mira Sahid (kanan) saat mengisi pelatihan di Studio Podcast Think Indonesia Activity Center & Workshop/Ist

Founder Think Indonesia Cici Esti Nalurani mengatakan banyak fasilitas lab studio yang disediakan Think Indonesia Activity Center & Workshop. Diantaranya ada studio podcast, studio 3D printing, kitchen studio, studio animation, studio photo & greenscreen dengan harga yang relatif murah.


Fasilitas lab tersebut bukan hanya untuk pengembangan skill dan potensi bagi anak-anak sekolah baik SD, SMP maupun SMA di era digital, tapi juga bisa dinikmati masyarakat luas yang ingin mengembangkan usaha UMKM.

"Tadi semua tamu dipersilahkan masuk untuk melihat semua studio workshop. Selain itu kita tadi juga mengadakan seminar yang diisi Yosi Makalu ketua umum Siberkreasi tentang Bagaimana Cara Bijak dalam Pemanfaatan Dunia Digital Metaverse," terang Cici Nalurani.

Ada juga seminar kedua yang diisi oleh Rian Septrianto Maulana (Ketua Gekrafs Jawa Timur) tentang 'Pemanfaatan Digital Trend Dalam menumbuhkan Peluang Usaha'.

"Dan juga ada pelatihan Digital Marketing yang ditempatkan di Studio Podcast dengan Narasumber Dr. Andromeda Qomariah, M.M selaku Kepala Dinas Koperasi Jawa Timur dan Mira Sahid sebagai Wakil Ketua Siberkreasi," jelas Cici.

Kepala Dinas Koperasi Jawa Timur Dr. Andromeda Qomariah mengapresiasi dilaunchingnya Think Indonesia Activity Center & Workshop.

Menurutnya Yayasan Think Indonesia Movement yang mempunyai brand Think Indonesia School (Sekolah berbasis informal dan non formal) ini dapat mempermudah masyarakat untuk memasarkan produk UMKMnya di era digitalisasi saat ini.

"Saya rasa ini sangat luar biasa. Langkah Think Indonesia ini sangat membantu masyarakat dalam mempercepat digitalisasi marketing UMKM di Jawa Timur," ujarnya usai mengisi Podcast Think Indonesia Activity Center & Workshop.

Lebih lanjut, Andromeda mengatakan, sejauh ini Pemprov Jatim telah melakukan percepatan UMKM. Pada akhir tahun 2021 UMKM Jawa Timur meningkat menjadi 57,81 persen. Semua itu, dikarenakan masyarakat mulai peka terhadap pemasaran melalui digital.

"Pada akhir tahun 2021, digitalisasi di Jawa Timur mencapai 44 persen. Pada pertengahan Juli 2022 mencapai 46 persen. Artinya pada 2024 nanti target 50 persen bisa tercapai," jelasnya.

Di samping itu, Andromeda juga menargetkan percepatan izin berusaha (NIB) bagi pelaku UMKM.

"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan konsolidasi ke pasar-pasar untuk perizinan NIB. Kami juga meminta agar Kantor Perpajakan segera sosialisasi kepada masyarakat terkait perpajakan UMKM. Jika omset dibawah 500 juta itu tidak dikenai pajak," pungkasnya.