Pertemuan politik Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani diduga terjadi dengan negosiasi yang alot.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Gus Fawait: Sudah Selayaknya
- Prabowo Dianugerahi Jenderal Kehormatan, PDIP Ungkit Reformasi 1998
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mencermati, ada perbincangan rahasia antara Prabowo dengan Puan seputar penjajakan koalisi Pilpres 2024 mendatang.
"Pembicaraannya bisa jadi negosiasi seputar koalisi 2024 dan bukan tidak mungkin juga membicarakan seputar bongkar pasang siapa-siapa saja yang akan disusung pada kesempatan 2024 yang akan datang," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/9).
Keduanya, kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, bisa jadi alot karena sangat sulit untuk menentukan posisi cawapres. Baik Prabowo maupun Puan diyakini saling bergaining.
Sebab di satu sisi, PDIP sebagai parpol pemenang Pemilu. Namun di sisi lain, Gerindra telah berhasil menggaet koalisi dengan PKB, sehingga bisa jadi sangat sulit untuk menemukan titik temu.
"Perbincangan Puan dengan Prabowo tentu bisa jadi tidak ada yang istimewa, karena sangat sulit untuk menemui titik temu. Apalagi masih penjajakan awal antara PDIP dengan Gerindra," pungkas Saiful.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
- Gus Fawait: Kita Bangga Indonesia Junjung Tinggi Demokrasi