Kurangi Pengangguran, Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memotivasi peserta Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi/ist
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memotivasi peserta Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi/ist

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memotivasi peserta Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER) Mojokerto.


Peserta pelatihan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Multimedia itu ditempatkan di SMKN 1 Kota Mojokerto, sedang peserta pelatihan tata boga di SMKN 2 Kota Mojokerto.

“Mereka sudah memilih sendiri berdasarkan minat mereka, maka harapan kami mereka konsisten dan komitmen bisa menyelesaikan pelatihan sampai akhir,” kata wali kota yang akrab disapa Ning Ita itu dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (13/10).

Pelatihan berlangsung selama 25 hari, peserta juga akan diarahkan mengikuti sertifikasi pelatihan yang dilakukan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

BNSP merupakan Lembaga yang dibentuk pemerintah pusat, yang memiliki kewenangan menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja.

“Harapannya, kalau mereka sudah mengantongi sertifikat BNSP, ini sudah pasti dunia usaha tidak meragukan kompetensi mereka. Karena selama ini dunia usaha sektor apapun itu ketika mencari tenaga kerja atau karyawan, yang dijadikan dasarnya adalah sertifikat BNSP,” terang Ning Ita.

Guna mendukung pelatihan, Pemkot Mojokerto menggelontorkan dana untuk program ini dengan total 304 peserta sebesar Rp2,2 miliar. Besaran tersebut bersumber dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau).

Selain ketiga jenis tadi, terdapat berbagai bidang pelatihan lainnya yaitu menjahit, tata rias, pengantin gaun panjang, servis pendingin/AC, las, servis motor, servis mobil, las, dan instalasi listrik.

Keberadaan berbagai jenis pelatihan ini menjadi salah satu upaya pemkot untuk menekan angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto.

Melalui pelatihan, kompetensi warga pencari kerja diharapkan bisa meningkat dan menjadi bekal yang dapat mengantarkan mereka untuk memperoleh pekerjaan.