PDI Perjuangan akui ada rasa kesal kepada Partai Nasdem lantaran mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu Serentak 2024.
- Prabowo Janji Rangkul Paslon 01 dan 03, Hasto PDIP: Terlalu Dini
- Hasto Sebut Banyak Kepala Daerah di Jatim Diintimidasi, PDIP Siapkan 1,6 Juta Saksi Kawal Pemilu 2024
- Hasto PDIP Sebut Jokowi Sudah Tak Lagi Bela Wong Cilik
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (13/10).
Dikatakan Hasto, kekesalan PDIP lantaran Anies yang diusung Partai Nasdem belakangan disebut sebagai antitesa dari Presiden Joko Widodo.
Penyataan Anies sebagai antitesa Jokowi disampaikan Zulfan Lindan sebelum dinonaktifkan sebagai kader Partai Nasdem.
"Karena antitesa. Bayangkan ketika itu disampaikan sebagai suatu antitesa kepada Pak Jokowi, Pak Jokowi sedang menjabat yang juga sedang didukung oleh partai politik termasuk Nasdem,” kata Hasto.
Menurutnya, ketika Partai Nasdem menyiapkan antitesa tersebut, maka PDIP merespon secara tegas, lantaran akan menciptakan kerumitan dan persoalan dalam tatanan pemerintahan Presiden Jokowi.
“Sementara yang dibahas presiden dengan menteri itu berkaitan dengan masa depan bangsa dan negara. Kalau itu bocor ke antitesanya gimana? Jadi aspek etika menimbulkan persoalan tata pemerintahan yang serius,” tutupnya.
- Indeks Risiko Bencana di Jatim Terus Menurun Selama 5 Tahun Terakhir
- Maju Calon Bupati Banyuwangi 2024, Kader Gerindra Daftar Lewat PDIP dan PKB
- Bali United Bantai Persebaya di Hadapan Bonek