Graha Paud Surabaya Wadah Diskusi Guru Paud Menentukan Kurikulum dan Fasilitas Belajar

Eri Cahyadi / RMOLJatim
Eri Cahyadi / RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) akan membentuk Graha Paud di Surabaya. Graha itu dibentuk sebagai wadah untuk berdiskusi guru Paud di setiap wilayah kelurahan dan kecamatan. 


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, graha paud itu dibentuk sebagai wadah diskusi guru paud menentukan kurikulum, fasilitas belajar yang disamakan antara sekolah satu dengan lainnya dan masih banyak lainnya. 

"Jadi, masing - masing wilayah ada perwakilan bunda paud, misal satu kelurahan ada lima paud, harus ada satu koordinatornya. Nanti, perwakilan bunda paud itu menjadi penyambungnya ketika di suatu sekolah ada unek - unek yang ingin disampaikan," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (15/10).

Setelah Graha Paud itu dibentuk, diharapkan setiap dua minggu sekali masing - masing perwakilan bunda paud yang berasal dari setiap kelurahan bisa menyampaikan aspirasinya. 

"Ketika Graha Paud ini terbentuk, akan menciptakan pendidikan karakter yang luar biasa untuk anak - anak. Jangan sampai, membangun sebuah kota itu berjalan sendiri - sendiri, oleh karena itu kami memberikan wadah itu (Graha Paud) sehingga semua guru bisa bertemu di situ," paparnya.

Wali kota Eri Cahyadi menegaskan, di bentuknya Graha Paud itu juga untuk mencegah terjadinya kesenjangan antar sekolah ketika memasuki tahun ajaran baru. 

Ia tidak ingin terjadi sekolah paud satu dengan lainnya sampai kekurangan murid. 

"Di lihat nanti, dalam satu kelompok itu ada berapa Paud,  taman bermain dan TK. Kalau sudah dihitung di satu wilayah kelurahan tadi, jangan sampai di satu titik itu ada sekolah yang muridnya lebih banyak daripada sekolah lainnya. Karena itu terjadi di SD, SMP dan SMA," tegasnya.

Jika hal itu terjadi di suatu wilayah kelurahan dan Kecamatan, Wali Kota Eri khawatir pendidikan anak - anak paud itu akan terhambat dan berdampak bagi masa depan generasi muda Kota Surabaya ke depannya. 

"Saya nyuwun tulung Pak Kadispendik (Yusuf Masruh) agar ke depannya tidak ada lagi persaingan, tapi bagaimana bisa saling menunjang dan melengkapi mewujudkan pendidikan yang lebih baik," pungkasnya.