Pimpin Apel HSN, Cak Imin Optimis Santri Bisa Sejahterakan Indonesia

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Muhaimin Iskandar memimpin apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN)  yang diikuti 9.999 santri dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Dalam acara itu, Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin Iskandar) juga mengukuhkan ribuan santri sebagai Laskar Santri Indonesia.


Menurut Gus Muhaimin, era perjuangan, Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari menjadikan laskar santri yang diberi nama Laskar Sabilillah dan Barisan Hizbullah menjadi kekuatan pasukan perang untuk mengusir para penjajah.

“Hari ini pasukan Laskar Santri bertanggungjawab mewarisi semangat untuk mengisi kemerdekaan. Untuk itu, seluruh yang hadir saya angkat sebagai Laskar Santri Indonesia,” ujar cicit salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Bisri Syansuri ini.

Dalam ikrarnya, Laskar Santri berkewajiban untuk siap setia kepada agama, bangsa dan negara, memperjuangkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah, dan berjuang bersama Panglima Santri, Gus Muhaimin untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.

Dikatakan Gus Muhaimin, Tugu Pahlawan merupakan tempat yang penuh sejarah sebagai simbol perlawanan para santri dan masyarakat dalam mengusir sejarah di Pertempuran 10 November.

“Di tempat ini yang akhirnya menjadi momentum Hari Pahlawan 10 November, para ulama, kiai mendeklarasikan Resolusi Jihad, 22 Oktober juga dengan membentuk laskar santri guna mengusir penjajah,” ungkapnya.

“Dari tempat ini kita menyerap nilai perjuangan pahlawan mengusir penjajah, dan sekarang kita menjadi laskar santri Mbah Hasyim, kita masukkan nama-nama kita dalam daftar nama-nama besar pejuang kemerdekaan yang dipimpin Mbah Hasyim. InsyaAllah kita bertekad mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan, bahwa tantangan hari ini semakin berat di tengah kondisi dunia yang sedang bergolak dan mengalami perubahan total.

“Hari ini kita saksikan semua sistem ekonomi, sosial, budaya berantakan dan rontok ditelan keadaan dan perkembangan. Kita saksikan Sosialisme rontok oleh Kapitalisme dan Kapitalisme rontok oleh pandemi dan kerakusan manusia,” katanya.

Kata Gus Muhaimin, banyak negara bergelimpangan tak berdaya mengatasi keadaan zaman. Kekuatan santri dan seluruh khasanah ilmu pengetahuan, doktrin ajaran nilai-nilai dan seluruh sistem melahirkan kekuatan spiritual dan peradaban sebagai bangsa.

“Dengan warisan khasanah dan kekuatan itu, saya dan kita semua para santri, insyaAllah menjadi kekuatan yang bisa mengatasi tantangan perkembangan zaman,” ungkapnya.

“Santri dan Laskar Santri adalah kekuatan kepemimpinan yang akan memberikan solusi zaman. Kita semua yakin dan optimis akan mampu mengisi dan meneruskan seluruh warisan, untuk berjuang mengubah nasib bangsa dan seluruh dunia,” lanjutnya lagi.

Dengan naluri, spirit, logika, kemampuan zikir dan semangat juang, Muhaimin optimis para santri bisa membawa bangsa ini adil, makmur dan sejahtera.

Bangsa yang maju lanjutnya bukan sekadar bangsa yang mewah, tapi seluruh rakyatnya sejahtera. Mampu memenuhi kebutuhan dasar, baik pendidikan, kesehatan dan seluruh aspek kehidupannya.

“Selamat berjuang para Laskar Santri, Indonesia menunggu pengabdian, pencerdasan dan langkah-langkah kita semua untuk mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera,” pungkas pria yang juga Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini.