Dinkes Bangkalan Sosialisasi Vaksin PCV, Cegah Kematian Anak Akibat Pneumonia

Melalui Keputusan Menteri Kesehatan, Nomor HK02.02/Menkes/2534/20202, tentang pemberian imunisasi, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Pnemococcal Conjugate Vaccine (PCV) ke dalam program imunisasi rutin.


Pemberian PCV dilakukan sebagai upaya melindungi anak dari kematian akibat pneumonia atau peradangan paru-paru akibat infeksi. Sebab tingginya angka kematian bayi akibat pneumonia, mengakibatkan kekhawatiran, baik pemerintah ataupun orang tua.

Pemberian vaksin PCV dilakukan kepada bayi berumur 2, 3, dan 12 bulan. Vaksin hanya disuntikkan pada bayi dengan keadaan badan prima. 

Kepala Seksi (Kasi) Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Siska Damayanti, mengatakan, vaksin PCV tak kalah pentingnya daripada imunisasi dasar lengkap lainnya.

“Tetapi sebelum divaksin, harus dipastikan kesehatan bayinya, jika dalam kondisi kurang sehat, maka lebih baik diundur untuk penyuntikannya. Khawatir, nanti terpaksa disuntik, lalu sakit. Malah yang disalahkan vaksinnya,” ujar Siska dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (2/11).

Meski vaksin PCV ini baru dilaunching dan masih tahapan sosialisasi di Bangkalan, namun vaksin ini sudah ada sejak lama. Biasanya vaksin PCV hanya tersedia di dokter spesialis anak, dan dibandrol sekitar Rp 1,3 juta rupiah.

Sejak vaksin PCV masuk dalam Program Imunisasi Dasar Lengkap, vaksin tersebut digratiskan, dan masyarakat bisa mendapatkannya di semua puskesmas.

“Sebetulnya dari dulu sudah ada, tetapi hanya dokter spesialis yang menyediakan stok. Kalau dulu kan harus bayar untuk mendapatkan vaksin itu, tetapi sekarang sudah masuk dalam imunisasi dasar lengkap. Baru tahapan launching dan sosialisasi,” ungkapnya,

Siska menyebutkan, ketersediaan vaksin PCV di Bangkalan, mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi 2-3 bulan ke depan, serta sudah tersedia di puskesmas-puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Bangkalan.

“Sekarang pemerintah sudah menyediakan vaksin PCV, di semua puskesmas sudah ada, sudah disediakan untuk kebutuhan 2 hingga 3 bulan ke depan. Sementara belum ada target. Nanti tahun 2023 kami akan susun perencanaan untuk kebutuhan 1 tahun,” jelasnya.[has]