Konjen Australia Jajaki Pengembangan Kerjasama Antara Unej dengan Perguruan Tinggi di Australia

Konjen Australia, Fiona Hugart, Saat bertemu dengan Rektor, Dekan di Fisip Unej
Konjen Australia, Fiona Hugart, Saat bertemu dengan Rektor, Dekan di Fisip Unej

Konjen (Konsul Jenderal)  Australia di Surabaya, Fiona Hoggart, melakukan penjajakan kerjasama  antara Universitas Jember (Unej) dengan perguruan tinggi di Australia. 


Dengan kerjasama ini, diharapkan meningkatkan minat Mahasiswa Unej, untuk kuliah di negeri kanguru ini. Sedikitnya ada sekitar 50 Dosen Universitas Jember, lulusan Perguruan Tinggi Australia.

Acara kunjungan tersebut, dimanfaatkan Fiona bertemu dengan  para dosen alumni perguruan tinggi di Australia yang ada di Universitas Jember. 

Fiona menjelaskan kedatangannya ke Universitas Jember, untuk melakukan percepatan kerjasama antara perguruan tinggi di Australia dengan Universitas Jember. Dengan demikian rektor, wakil rektor,  dosen juga mahasiswa diharapkan dapat mengetahui secara langsung tentang sistem pendidikan pada perguruan tinggi di Australia.

"Pada tahun 2023 ada peringatkan HUT Beasiswa ke 70, kerjasama pemerintah Indonesia dan Australia. Dia berharap Dosen dan Mahasiswa bisa memanfaatkan program tersebut, sehingga lebih banyak, yang kuliah di Australia," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (8/11).

Dia juga  menyampaikan bahwa posisi Indonesia bagi Australia sangat strategis sebagai negara tetangga dekat dan mitra kerjasama utama. Australia dan Indonesia pada hakikatnya memiliki banyak kesamaan, diantaranya masyarakat Australia dan Indonesia merupakan negara multietnik yang tersusun dari beragam etnis, budaya, dan agama. Ditilik dari sejarahnya, kedua negara juga memiliki jalinan hubungan yang baik walau harus diakui ada kalanya memiliki pasang surut hubungan sebagai negara bertetangga.

"Tentu saja pengembangan kerjasama pendidikan dengan Universitas Jember menjadi tujuan utama kunjungan saya kali ini," tegas dia. 

Apalagi, lanjut Fiona sudah ada perguruan tinggi ternama di Australia yang sudah resmi membuka kampus di Jakarta, bahkan berencana membuka kampus di kota lain di Indonesia. Keberadaan kampus perguruan tinggi Australia di Indonesia membuka kesempatan kolaborasi yang lebih erat dengan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Jember.

Tawaran kerjasama ini disambut hangat oleh Rektor Universitas Jember. Menurut Iwan Taruna, sebenarnya kerjasama Universitas Jember dengan pemerintah Australia khususnya dengan perguruan tingginya sudah terjalin lama semenjak dekade tahun 90-an. 

Terbukti dengan banyaknya dosen di Kampus Tegalboto yang menyelesaikan pendidikan Pascasarjana di negeri Kangguru ini. Selain menjadi lokasi studi, banyak kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya yang terbaru program pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Bondowoso yang dilakukan para dosen Universitas Jember alumni Australia.

"Setahu saya ada lima puluh atau bahkan lebih, dosen Universitas Jember yang lulusan Australia," kata Iwan 

Australia hingga saat ini dipilih menjadi lokasi studi karena kualitas dan jaraknya relatif dekat dengan Indonesia. Dan salah satu bentuk kerjasama yang bisa diagendakan dalam waktu dekat adalah program double degree antara Pascasarjana Universitas Jember dengan perguruan tinggi di Australia dan tentu saja kerjasama penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang sudah berjalan, termasuk pelaksanaan program KKN Universitas Jember Membangun Desa yang juga didukung pemerintah Australia.

Tawaran kerjasama penelitian juga datang dari Ketua LP2M, Prof. Yuli Witono yang tertarik pada bagaimana para pakar pertanian Australia memanfaatkan lahan gurun menjadi lahan produktif. Termasuk kemungkinan kerjasama pengiriman dosen Universitas Jember mengajar bahasa dan budaya Indonesia di Australia. Menanggapi hal ini, Fiona Hoggart berjanji akan berkoordinasi dengan Kedubes Australia di Jakarta untuk mencoba mengagendakan pertemuan antara Universitas Jember dengan Atase Pendidikan kedubes Australia dan perwakilan perguruan tinggi Australia, terutama yang sudah membuka kampus di Indonesia.