Bareng Sekjen PDIP, Peserta Bandung-Belgrade-Havana Conference Ziarah ke Makam

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari dan jajaran PDIP Jatim serta Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari dan jajaran PDIP Jatim serta Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengunjungi Kota Surabaya dalam rangkaian safari bersama para akademisi dari 33 negara yang mengikuti Bandung-Belgrade-Havana Conference yang digelar berseri di beberapa kota pada bulan November 2022.


Setelah dari Surabaya, para delegasi akan berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, lalu berkonferensi di kampus Unair.

“Ini adalah momentum bagaimana kita membangun peradaban dunia, di tengah situasi geopolitik seperti saat ini. Sebab perjuangan untuk mewujudkan tata dunia baru yang bebas dari segala bentuk penjajahan tidak pernah mengenal kata akhir,” ujar Hasto kepada media di Rumah Padat Karya “Viaduct”, Surabaya, Rabu (9/11).

Delegasi yang merupakan akademisi dari 33 negara tersebut, lanjut Hasto, mayoritas berasal dari negara-negara yang terlibat dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada 1955 silam. Bung Karno adalah tokoh penting di balik penyelenggaraan konferensi yang melahirkan “Dasasila Bandung” yang berisi semangat kedaulatan dan persamaan hak bagi tiap bangsa di dunia tersebut. Maka momen delegasi berziarah ke makam Bung Karno menjadi sangat penting untuk menggemakan keteladanan Bung Karno dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

Hasto lantas menyebut pidato Bung Karno di depan Sidang Umum PBB yang menggemparkan dunia. Pidato tersebut berjudul 

“To Build The World A New”, sebuah pidato yang membuka mata dunia tentang pentingnya membangun peradaban dunia yang lebih manusiawi serta anti-penjajahan dalam segala bentuknya.

“Maka penting dan relevan untuk terus menjaga dan menggemakan catatan sejarah bangsa Indonesia dalam membangun perdamaian dunia, di antaranya lewat Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok, agar menjadi pelajaran dan spirit bagi masa depan dunia yang lebih baik,” tuturnya.

“Bandung-Belgrade-Havana Confereence” menjadi bagian dalam peringatan 65 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, 60 tahun KTT Nonblok di Beograd, dan 55 tahun Konferensi Tiga Benua di Havana. Konferensi ini pun menjadi ajang untuk kembali merefleksikan dan membumikan nilai-nilai Bandung Spirit. 

“Setelah berziarah di makam Bung Karno, para akademisi dari berbagai negara ini akan ke Unair, membahas geopolitik dunia, untuk menghasilkan gagasan dan rumusan-rumusan baru untuk memberikan kemanfaatan yang luas bagi peradaban dunia,” papar Hasto.