Saran ini merujuk kepada hasil survei Litbang Kompas yang dianggap telah mewakili fakta lapangan. Di mana, dukungan warga terhadap capres pilihan Jokowi hanya 15,1 persen saja.
- PDIP akan Umumkan Capres pada Juni 2023
- Utamakan Kemenangan, PKS Tak Mau Egois Tentukan Pendamping Anies Baswedan
- Komunitas Anak Muda Ekonomi Kreatif Jember Deklarasi Dukung Airlangga Capres 2024
Baca Juga
"Artinya pilihan dukungan capres yang hanya 15,1 mendukung dan 30 persen menolak dapat dimaknai sebagai legitimasi Jokowi dan capres pilihannya. Di mata publik dukungan itu cerminkan rendahnya legitimasi," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/11).
Bahkan, menurut Muslim, sebanyak 30,1 persen yang menolak dapat dimaknai dukungan capres Jokowi akan sia-sia.
Sehingga dipastikan capres yang didukung Jokowi akan ditolak oleh publik alias bakal keok saat maju pada pertarungan Pilpres 2024.
"Jadi sebaiknya Jokowi jangan urusi lagi dukung mendukung capres. Legitimasi Jokowi saja sudah habis, apalagi capres dukungannya. Jadi janganlah capres andalkan dukungan Jokowi, pasti kalah," pungkas Muslim.
- Jadi Bagian Sejarah 1 Abad NU, Ali Affandi Teladani Lima Ajaran Kyai
- PDIP akan Umumkan Capres pada Juni 2023
- 964 ASN di Jember Pensiun Tahun 2023, Ini Pesan Bupati Hendy