KTT G20 Diharapkan jadi Momentum Perkuat Ekonomi Hijau

Presiden Jokowi saat menjamu para pemimpin dunia makan malam/Ist
Presiden Jokowi saat menjamu para pemimpin dunia makan malam/Ist

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) TT G-20 di Bali diharapkan jadi momentum memperkuat implementasi ekonomi hijau di negara-negara yang tergabung dalam G-20. Sebab, komitmen menjaga kelestarian sumber daya alam harus diterapkan terutama saat dunia kini sedang menghadapi krisis global.


Demikian disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan, Rabu (16/11).

Menurut Johan, selama ini komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan ekonomi dan lingkungan masih sangat lemah. Sehingga, kita khawatir sistem ekonomi selama ini akan berdampak pada kerusakan sistem lingkungan.

"Melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, pembuangan limbah ke media lingkungan dan lain-lain,” ucap Johan dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/11.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu ingin setiap negara berupaya berkomitmen menerapkan ekonomi hijau secara konsisten demi menjaga keberlanjutan sumber daya alam terutama pada aspek lingkungan hidup.

Lebih lanjut, Johan melihat komitmen ekonomi hijau perlu dimunculkan pada momentum KTT G-20, karena itu dikotomi antara kepentingan lingkungan dan ekonomi harus segera diakhiri.

Selain itu, menurutnya, pemerintah mesti menyadari bahwa paradigma ekonomi hijau adalah respon atas fenomena perubahan iklim global dan permasalahan lingkungan yang mengancam keberlangsungan kehidupan umat manusia,

“Di negara kita banyak permasalahan lingkungan di antaranya laju deforestasi yang tinggi, kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang, kebakaran hutan, persoalan sampah dan limbah yang mencemari daratan dan lautan kita,” urai Johan.