KTT G20 Bisa Dongkrak Elektabilitas Airlangga Hartarto 

Airlangga Hartarto (tengah) salah satu menteri Jokowi yang memiliki peran strategis dalam gelaran KTT G20/Ist
Airlangga Hartarto (tengah) salah satu menteri Jokowi yang memiliki peran strategis dalam gelaran KTT G20/Ist

Kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bisa menjadi jembatan untuk mendongkrak elektabilitas menteri yang digadang-gadang maju dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang.


Begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyikapi acara KTT G20 yang dihadiri sejumlah kepala negara di dunia, Kamis (17/11).

Menurutnya, KTT G20 merupakan momentum untuk para menteri yang ingin maju dalam kancah Pilpres 2024 untuk membranding citranya di mata dunia.

"Jelas bisa meningkatkan elektabilitas. Karena ini bisa menjadi portofolio bagi menteri sebagai upaya untuk mem-branding diri,” tegas Herry dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

"Termasuk Airlangga maupun Prabowo dan menteri-menteri lainnya yang berkaitan dengan kegiatan G20. Jadi hal ini bisa membuat elektabilitas menteri itu meningkat,” imbuhnya.

Herry berpendapat, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga bisa menangguk manfaat elektoral dari gelaran G20.

"Menurut saya yang bisa menunggangi acara ini adalah Menko Perekonomian dan menteri-menteri yang kaitannya dengan bidang ekonomi,” katanya.

Hal itu disebabkan G20 berfokus pada isu ekonomi, sedangkan Airlangga saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI. Sehingga Airlangga mendapat peran cukup besar dalam gelaran tersebut.

"Jelas G20 ini kan kaitannya dengan negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Artinya lebih condong pada orientasi ekonomi. Tentunya kita tahu bahwa Menko Perekonomian adalah Airlangga Hartarto. Pasti akan berimplikasi ke beliau," ujarnya.

Kendati demikian, menurut Herry, portofolio dan rekam kinerja Menko Airlangga sebagai bagian dari kesuksesan G20 tidak akan berbuah manis ketika mesin politik tidak cukup mampu mengonversi hasil kinerja Airlangga dalam G20 menjadi materi kampanye.

"Bagaimana cara mereka untuk memperbesar ke mereka melalui G20. Jadi ini jualan politik-lah, istilahnya. Hanya saja ketika kerja-kerja politik Airlangga dan juga parpol tidak maksimal untuk semacam mengkapitalisasi G20, justru akan menurunkan elektabilitasnya," pungkasnya.