Sulit Dapat Pupuk, Petani Bangkalan Tuntut Dispertahorbun Bangun Kios di Desa

Demo petani Bangkalan
Demo petani Bangkalan

Kantor Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertahorbun) Bangkalan, Kamis (24/11), digeruduk ratusan orang dari masyarakat mengatasnamakan diri Aliansi pemuda dan Masyarakat Tani.


Para petani bersama sejumlah pemuda itu berunjuk rasa di depan Kantor Dispertahorbun guna menyoal kelangkaan pupuk yang saat ini tengah terjadi, baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi.

Korlap aksi, M. Kholilurrahman mengatakan, ia khawatir akibat kebutuhan tani tak terakomodir mengingat sulitnya mendapatkan pupuk. Para petani terancam gagal bercocok tanam. Oleh karena itu, ia menuntut Dinas Pertanian untuk bertanggung jawab atas kelangkaan pupuk tersebut.

“Kami ingin menyatakan sikap kecewa atas kinerja Dinas Pertanian Bangkalan, sebab banyak keluh kesah masyarakat, dan laporan terkait kelangkaan pupuk," teriaknya saat berorasi di halaman Kantor Dispertahorbun.

Bukan hanya itu, ia juga mendesak pihak dinas untuk segera membangun kios pupuk di setiap desa. Bahkan ia mengancam jika tuntutannya tak dipenuhi akan kembali datang dengan jumlah massa lebih banyak.

“Jika dalam 7×24 jam tuntutan tidak ditindaklanjuti, kami akan membanjiri Bangkalan dengan massa yang lebih banyak,” ancamnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dispertahorbun Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso, kepada pengunjuk rasa mengatakan, dari pihak kementrian ada pengurangan jatah pupuk ke distributor pupuk di semua wilayah.

“Pupuk di Indonesia termasuk Bangkalan yang awalnya alokasi selama satu tahun 22 ribu ton pupuk dikurangi menjadi 16 ribu ton pupuk. Pengurangan ini dari Menteri Pertanian kemudian pupuk yang ada saat ini untuk kebutuhan bulan Desember sampai November, bisa dikatakan cukup memadai,” jelas Puguh, nama sapaan Kadis.

Disebutkan Puguh, selain karena ada pengurangan jatah. Kelangkaan yang terjadi sekarang ini lantaran pengiriman pupuk dari produsen terlambat.

“Pengiriman dari produsen Petrokimia Gresik memang terlambat. Sehingga terjadi kelangkaan,” tandasnya di hadapan massa.