Sudah Sesuai Kriteria, Ketua KPK Firli Bahuri Diminta Menjadi Calon Presiden

Caption : Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri
Caption : Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri diharapkan masyarakat mau mencalonkan sebagai Calon Presiden RI. Bukan tanpa alasan, purnawirawan Polri itu dianggap sosok tegas dalam melaksanakan tugasnya sebagai Ketua KPK.


Firli, begitu dia disapa, dianggap layak masuk dalam bursa Capres 2024 karena pengalamannya. Firli tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden RI Boediono.

KPK dibawah komando Firli juga diakui Menko Polhukam Mahfud MD. Menurut Mahfud MD, Firli Bahuri membawa KPK lebih produktif dibanding periode sebelumnya. Hal itu terbukti dengan diprosesnya kasus korupsi besar yang melibatkan dua orang menteri, yaitu Edhy Prabowo (bekas Menteri KKP) dan Juliari Peter Batubara (bekas Menteri Sosial).

"Kalau berbicara KPK dalam arti produktivitas kerja, ya kita bisa berdebat, KPK bisa berdebat, KPK yang sekarang ini menghasilkan prestasi yang tidak kalah, malah mungkin yang lebih baik," ujar Mahfud mengutip Kantor Berita Politik RMOL, beberapa waktu lalu.

Firli pun menanggapi dorongan masyarakat yang menginginkan dirinya menjadi Capres. Menurutnya, dirinya tidak tertarik dengan dorongan menjadi Capres. Namun, dia menegaskan bahwa setiap warga negara kesempatan yang sama untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Saya sebetulnya tidak tertarik merespon kata-kata itu. Tapi, setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Tujuannya apa, tujuannya adalah kita ingin mewujudkan tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam alinea ke empat pembukaan undang-undang dasar republik Indonesia tahun 1945," tegas Firli ditemui Kantor Berita RMOLJatim di Surabaya, Rabu (30/11).

"Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan yang tidak boleh kita lupakan hubungan terhadap dunia," tambahnya.

Lebih lanjut Firli menjelaskan, kita memiliki kewajiban memelihara ketertiban dunia berdasarkan perdamaian, kemerdekaan abadi dan sosial.

"Tujuan luhur kita adalah bagaimana kita bisa membersihkan Indonesia ini dari praktek-praktek korupsi. Korupsi harus kita jadikan sesuatu hal masa lalu. Hari ini dan ke depan Indonesia harus membangun peradaban budaya anti korupsi. Kita ingin hidup di dalam budaya dunia yang bebas dari korupsi. Jadi saya kira, semangat saya semangat anak bangsa ingin  sama. Ingin mewujudkan tujuan negara dengan salah satu syarat Indonesia harus bebas dari korupsi. Kalau korupsi itu bebas dan tidak ada lagi, maka Indonesia akan bisa meniadakan kemiskinan, akan bisa menyelesaikan persoalan bnagsa. Dan pastinya, Indonesia akan cerdas, Indonesia akan sejahtera. Jadi kata kunci, tidak boleh lagi ada korupsi, mulai hari ini dan kedepan," pungkasnya.