Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kini bernafas lega usai Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, meminjamkan lahan pribadinya untuk dibuat tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) secara gratis.
- Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat Signifikan, 4 Pasien Meninggal Dunia
- Pilkada 2024, 100 Kiai Banyuwangi Deklarasi Dukung Gus Munib Calon Bupati
- Pelayanan Publik Banyuwangi Meraih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani mengucap alhamdulillah setelah mendapat kabar adanya lahan siap pakai untuk mengatasi Banyuwangi darurat sampah dari Sekda Mujiono.
Sebab, dalam sepekan terakhir persoalan sampah di kabupaten yang mulai terkenal dengan segudang destinasi wisata ini ramai diperbincangkan. Tak sedikit pula warga yang mengkritik pemerintah melalui medsos.
“Alhamdulillah kemarin dapat petunjuk dari Sekda, untuk DLH menggunakan lahan milik pak Michael. Dan itu kita tidak sewa ataupin beli lahan, tapi dipinjami,” ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (1/12).
Sebelumnya, warga Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo ramai-ramai menolak di wilayahnya dijadikan tempat pembuangan akhir sampah. Imbasnya, berton-ton sampah menumpuk di tempat penampungan sampah (TPS), sehingga Banyuwangi Darurat Sampah mencuat.
Dwi sapaan Plt Kadis LH Banyuwangi menambahkan, untuk pengelolaan sampah di lahan milik Michael yang berada di Desa Badean Kecamatan Kabat tersebut tidak asal-asalan.
Semua proses, kata dia, dilakukan secara terukur dengan mengikuti standar operasional pekerjaan (SOP). Sebelum sampah diuruk dasar tanah akan dilapisi dengan membran.
“Untuk saat ini disana sudah ada beberapa alat berat seperti Loader dan Excavator untuk pemerataan dan pengurukan,” ujarnya.
Lalu sampah diuruk secara berlapis dengan tanah. Di antara proses tersebut sampah akan disemprot menggunakan eco enzym. Hal itu untuk mempercepat pembusukan dan mengurangi bau tidak sedap.
Di lapisan teratas atau permukaan akan ditimbun tanah dengan ketebalan mencapai 2 meter.
“Nantinya sampah yang sudah diambil dari depo dan sejumlah TPS akan langsung dibawa dan dikelola disana,” sebut Dwi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, mengaku tergerak melihat ramainya perbincangan menyoal sampah, hingga muncul diksi Banyuwangi Darurat Sampah.
“Meski saya bukan dari partai pengusung Bupati dan Wakil Bupati, tapi ini masalah yang sedang dihadapi rakyat. Makanya saya harus bergerak agar masalah kesehatan akibat tumpukan sampah dimana-mana tidak sampai menimpa rakyat kita. Apalagi sampah ini sudah berhari-hari,” ujar Michael.
Atas peminjaman lahan bekas tambang galian C seluas 10 hektar tersebut, Michael mengaku, tidak memperoleh uang sepeserpun atau keuntungan secara pribadi.
“Ini kami lakukan karena Partai Demokrat Banyuwangi peduli atas persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Pinjam lahan ini gratis, karena kan untuk masyarakat, untuk menjaga kesehatan masyarakat,” tegasnya.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi