Erick Thohir Beri Orasi Ilmiah di Acara Wisuda Universitas Borobudur

Wisudawan dan wisudawati Universitas Borobudur/Ist
Wisudawan dan wisudawati Universitas Borobudur/Ist

Sumber daya manusia (SDM) jadi salah satu titik kelemahan bangsa Indonesia untuk bersaing di tingkat global. Padahal di era industri 4.0 saat ini, SDA dan market merupakan kekuatan baru yang harus digali lagi.


Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan orasi ilmiah dengan judul "Membangun Sumberdaya Manusia yang Berintegritas, Berkualitas, Berjiwa entepreneur di Era Teknologi Informasi" di wisuda Universitas Borobudur, Kamis (22/12).

"Pertama-tama saya ingin ucapkan terima kasih atas undangan yang diberikan dari seluruh pimpinan yang ada di Universitas Borobudur yang tentu tadi pak Rektor sudah memberikan motivasi bagaimana perubahan dunia ke depan dan kita sebagai bangsa harus beradaptasi terhadap perubahan ini. Jangan hanya jadi penonton tapi juga harus jadi pemain," kata Erick mengawali orasi ilmiahnya sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Menurut Erick, salah satu kelemahan bangsa Indonesia ialah tidak pernah menggali potensi sumber daya manusia (SDM) nya. Padahal kekuatan daripada SDA dan market-nya merupakan sumber kekuatan tersendiri.

Namun, lanjut Erick, selain kekuatan SDM dan market, ada lagi kekuatan baru yang lebih besar. Apalagi, sekarang era industri 4.0, dan akan menuju 5.0.

"Artinya apa? Dibutuhkan kekuatan baru, kalau dari versi saya yaitu knowledge space economy. Pertumbuhan ekonomi berdasarkan manusianya untuk menciptakan atau berinovasi atau berkompetisi," tutur Erick.

Erick juga mengaku optimistis pada 2045 mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bertahan di angka 5 persen.

"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ini sampai tahun 2045 itu, insyaAllah akan terus tumbuh 5 persen setiap tahunnya. Kalau kita lihat data statistik ekonomi kita kurang lebih 4,7-5,2 persen. Artinya apa? Tetap tumbuh sekitar 5 persen, prediksi di 4,9 persen. Tentu kalau kita lihat ini banyak yang men challenge banyak yang mempertanyakan benar enggak sih," paparnya.

Universitas Borobudur pada wisuda tahun ini yang digelar di  Jakarta Convention Center, Kamis (22/12), meluluskan 523 mahasiswa dari program diploma, sarjana, magister, dan doktor (D3,S1,S2 dan S3).

Ketua Wisuda Universitas Borobudur, Faisal Santiago, merasa sangat bangga dalam wisuda saat ini dengan jumlah wisudawan sebanyak 523 orang yang punya kualitas.

Dalam prosesnya, wisudawan-wisudawati terbaik satu persatu dipanggil. Mulai dari lulusan terbaik program studi doktor ilmu hukum dengan IPK 4,00, yaitu Assc Prof. Dr. Darmadi Durianto.

Darmadi mengaku terharu dan bangga menjadi salah satu wisudawan terbaik di kampus dengan tenaga pengajar yang profesional.

"Universitas Borobudur adalah salah satu fakultas hukum terbaik di Indonesia. Dosen-dosennya sangat berkualitas dan punya jejak rekam yang sangat tinggi dalam dunia hukum," puji anggota Komisi VI DPR RI itu.

Selain itu, Darmadi juga mengakui selama menempuh studi di Universitas Borobudur banyak pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.

"Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dan dapat saya terapkan selama bertugas di DPR RI terutama saat membahas RUU di Badan Legislasi DPR maupun saat mengkaji konstitusi di Badan Pengkajian MPR. Mendapatkan pengalaman teori dan praktik yang luar biasa selama kuliah di Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur," sebut anggota Baleg DPR RI itu.