Puluhan jurnalis lintas media di Aceh menggelar doa bersama dalam rangka mengenang 18 tahun Tsunami Aceh.
- Ulama dan Warga Bangkalan Gelar Doa di Padepokan SBDS, Sambut Bulan Ramadan Usai Pemilu
- H-1 Pemilu 2024, Bupati Dhito Gelar Khataman dan Doa Bersama
- Ribuan Warga Doa Bersama Untuk Kemenangan Prabowo-Gibran, Khofifah Minta Waspada Serangan Fajar
Doa bersama dan tausiah yang dipimpin oleh Ustaz Nurchalis Muchtar itu digelar di Museum Aceh, Ahad malam (25/12).
Mereka yang tergabung dalam organisasi konstituen Dewan Pers seperti AJI Banda Aceh, PWI, IJTI, dan PFI Aceh itu juga turut larut dalam doa bersama mengenang sahabat.
Acara bertema "Rindu dan Doa Kami Tak Pernah Berhenti" menjadi pengingat bagi jurnalis Aceh atas rekan-rekannya yang wafat terseret ombak tsunami.
Selain dihadiri oleh para ketua organisasi pers, kegiatan doa bersama juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal.
Dalam sambutannya, Almuniza Kamal mengatakan, momentum 18 tahun Tsunami Aceh agar dapat diambil hikmah dari musibah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Almuniza mengaku terharu dengan pelaksanaan doa bersama tersebut. Di mana para jurnalis setiap tahunnya selalu mengingat rekan-rekannya yang telah lebih dulu kembali ke sang Pencipta saat tsunami 18 tahun lalu.
"Saya melihat para jurnalis selalu mengenang teman-temannya melalui doa bersama, saya benar-benar bahagia melihatnya," kata Almuniza dikutip Kantor Berita RMOLAceh,.
Sementara itu, Ketua AJI Banda Aceh, Juli Amin, berharap agar yang terjadi di Aceh yang tertimpa bencana tsunami pada 26 Desember 2004 itu, dapat menjadi pelajaran dan sejarah untuk masyarakat Aceh.
"Kita tidak boleh melupakan sejarah, bencana yang lalu dapat menjadi pembelajaran buat kita agar lebih berikhtiar ke Yang Maha Kuasa," kata Juli.
- Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024
- Optimis Selesai Tepat Waktu, Pansus RPJP Akan Konsultasi Ke Bapenas
- BPBD Jatim Diminta Pasang EWS Di Lokasi Rawan Bencana