Pasar Antusias Sambut Rights Issue BTN, Kelebihan Permintaan 1,6 Kali

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Haru Koesmahargyo bersyukur proses rights issue BTN sukses, bahkan kelebihan permintaan.


Penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue kelebihan permintaan (oversubscribed) untuk porsi pemegang saham publik mencapai sekitar 1,6 kali. 

“Kami sangat bersyukur, proses rights issue Bank BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” kata Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangannya, Kamis (5/1).

Atas pencapaian tersebut, Haru sangat berterima kasih kepada Pemerintah, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses. 

"Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan," kata Haru.

Menurut Haru, Bank BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800.000 unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.

Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp1.200, BTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun pasca aksi korporasi ini selesai.