Tumbuhkan Ekonomi Kreatif, Pemkot Mojokerto Gelar Workshop Film

Workshop film yang digelar pemkot Mojokerto  /ist
Workshop film yang digelar pemkot Mojokerto /ist

Guna memberikan ruang bagi para pemuda di Kota Mojokerto untuk menumbuhkan kreatifitas dibidang perfilman, khsusunya film pemdek, Pemkot Mojokerto melalui Disporapar menggelar workshop film yang diikuti puluhan pelajar, pemuda maupun penggiat film dari Kota Mojokerto. Acara yang digelar di Sabha Kridha Tama rumah rakyat, Kota Mojokerto, Rabu ((15/2). Workshop yang digelar di Sabha Kridha Tama rumah rakyat, juga diikuti puluhan pelajar melalui channel youtube.


Plt. Kepala Disporapar Kota Mojokerto Jujuk Nurdiansyah A.MD.LLAJ dalam sambutannya mewakili wali kota Mojokerto Ika Puspitasari, SE, mengatakan bahwa kegaiatan workshop film ini selaras dengan misi Kota Mojokerto yakni menubuhkan dan meningkatkan ekonomi kreatif bagi warga Kota Mojokerto.

 Dikatakan Jujuk menumbuhkan kreatifitas di kalangan pelajar  maupun pemuda di Kota Mojokerto agar nantinya berkembang pada peningkatan ekonomi kreatif.

Narasumber  yang dihadirkan seorang sutradara muda yang bertalenta yakni Wahyuddin Hasani Widodo yang telah menyutradarai puluhan film pendek maupun berdurasi, selain itu dirinya  yang juga alumni SMAN 3 Kota Mojokerto juga sebagai penulis film dan asisten ak Titipan Setan dan asisten sutradara.

Menurut Wahyudin, dalam paparannya kepada para peserta, dikatakan dalam penyutradaraan sebuah film yang akan ditampilkan harus mempunyai karakter yang harus dimunculkan, sehingga munculnya karakter akan menambah dimensi. Banyaknya dimensi yang dihadirkan akan menambah warna sebuah film itu sendiri.

Menurutnya karakter juga bertumbuh atau dapat dikatakan sebuah perjalanan dari A ke B yang penuh cerita yang menarik. Dalam membuat sebuah film baru harus mampu menampilkan karakter yang tidak mudah ditebak, sehingga yang menonton sebuah film akan lebih penasaran.

Demikian juga dengan premis dalam sebuah film yang merupakan sebuah paragraf pendek, maka akan mudah dirumuskan, diantaraanya merumuskan kondisi awal, karakter hingga kondisi akhir dari jalan cerita sebuah film.