Industri otomotif Indonesia memiliki prospek yang cerah dan tumbuh signifikan. Menurut data Gaikindo, pada Desember 2022 secara wholesales dari pabrik ke dealer mobil mengirim sebanyak 105,35 ribu unit atau tumbuh 8,98 persen yoy. Secara kumulatif, jumlah penjualan kendaraan bermotor R4 tahun 2022 meningkat sebesar 18,14 persen (yoy).
- Jelang Panen Raya, Gubernur Khofifah Minta Distribusi Beras ke Konsumen Dipercepat Untuk Segera Stabilkan Harga Sesuai HET
- Rangkaian Hari Habitat Dunia, BTN Gelar Akad Kredit Massal 3.000 Unit Rumah
- Meski Pandemi, Tahun 2021 PWU Jatim Raup Laba Rp 3 Miliar
Tak hanya itu, dkspor industri otomotif juga semakin tinggi setiap tahunnya. Neraca perdagangan produk otomotif mengalami surplus dalam 6 tahun terakhir, kecuali pada 2018. Sampai dengan 2022, surplus ekspor otomotif mencapai sebesar 1,66 miliar dolar AS.
Sebagai bentuk dukungan pembukaan peluang bagi pelaku industri otomotif Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Jakarta International Expo Kemayoran, Kamis (16/2).
Pameran otomotif tahunan tersebut diharapkan menjadi peluang besar bagi seluruh pelaku industri otomotif untuk menguatkan bisnisnya dan berkontribusi dalam perekonomian nasional.
Berbeda dari tahun sebelumnya, IIMS tahun ini juga memamerkan kendaraan listrik. Untuk itu, Pemerintah mengapresiasi penyelenggaraan pameran ini yang mengikuti tren dunia yang mengarah pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Apalagi, saat ini Pemerintah juga tengah membangun ekosistem besar kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.
Dalam berbagai kesempatan, Menko Airlangga menekankan bahwa Pemerintah tengah mendorong pengembangan ekosistem EV. Secara regulasi, telah diterbitkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV untuk Transportasi Jalan.
Pun mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.
Beberapa waktu lalu Airlangga juga menyampaikan bahwa keberadaan mobil EV diharapkan dapat menciptakan net zero emission. Dengan semakin banyak kota-kota yang menggunakan EV, tingkat pencemaran lingkungannya semakin menurun.
Pemerintah juga mengarahkan industri otomotif Indonesia menjadi pemain global dan ekspor hub, termasuk dalam kendaraan elektrik yang ramah lingkungan.
Hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang industri EV. Karena, berdasarkan data Bloomberg, potensi permintaan EV di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga 2040.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar Kamboja, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jajaran Komisaris dan Direksi Kompas Gramedia, serta jajaran Komisaris dan Direksi PT Dyandra Promosindo.
- PT Utomo Chargerplus Indonesia MoU dengan PLN, Momentum Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Jawa Timur
- PKS Sejalan dengan Anies, Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik Sebaiknya untuk Angkutan Umum
- Dianggap Kebutuhan Tak Penting, PKS Tolak Rencana Subsidi Kendaraan Listrik