BEM Se-Madura Dukung Reaktivasi Rel Kereta Api di Madura 

Reaktivasi rel kereta api di Madura mendapat dukungan mayoritas warga karena akan menekan kemacetan di beberapa titik seperti kabupaten Bangkalan dan Sampang.


Disamping itu, program tersebut akan menekan angka kemiskinan esktrem di wilayah Bangkalan, Sampang dan Pamekasan.

Karena itu, pemerintah diminta segera menganggarkan program itu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) 2023 mendatang.

Demikian disampaikan oleh Koordinator ketua Badan Eksektuf Mahasiswa (BEM) Sumenep 2022 Nur Hayat.

"BEM Madura mengawal isu kemiskinan, apalagi tiga kabupaten ini menjadi project pengentasan kemiskinan ekstrim. Harapan kita setelah program reaktivasi maka tiga kabupaten itu secepatnya mampu keluar dari kemiskinan," katanya ketika dikonfirmasi pada Jumat (17/2).

Dikatakan dia, program reaktivasi rel kereta api itu sangat rasional dan efektif untuk menghubungkan empat kabupaten di Madura. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembuatan jalan tol.

"Selama ini problem utama di Madura salah satunya adalah kemacetan di Bangkalan dan Sampang. Jadi perlu alternatif karena itu usulan bupati Sumenep sangat bagus dan didukung semua pihak," tambahnya.

Nur Hayat menambahkan, dengan adanya reaktivasi, maka ekonomi di Madura akan cepat bangkit. Selain sektor pertanian, dan peternakan, potensi pariwisata di Madura juga akan terangkat karena akses di empat kabupaten itu menjadi lebih mudah.

"Harapannya transportasi bisa efektif dan membantu ekonomi di Madura, termasuk sektor pariwisata dan lain-lain. Karena itu harus direalisasikan secepatnya," jelasnya.

Nur Hasan menjelaskan, BEM se-Madura akan mengawal usulan dari bupati Sumenep Achmad Fauzi ke pemerintah pusat. Nantinya, hasil kajian yang akan dilakukan segera dikrimkan ke pemerintah pusat untuk dijadikan bahan pertimbangan.

Dia juga mengapresiasi usulan itu, karena akan mempermudah akses bagi mahasiswa di Madura yang akan kuliah ke Surabaya dan sekitarnya. Usulan itu dinilai sangat memperhatikan aspirasi mahasiswa di Madura yang selama ini menginginkan akses transportasi cepat dan murah.

"Itu sudah menjadi keinginan masyarakat Madura dan teman-teman mahasiswa kalau kuliah di luar madura dan di kereta lebih ekefif nyaman dan murah," pungkasnya.