Ratusan guru Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) se Kota Mojokerto mengikuti sosialisasi implementasi kurikulum merdeka.
- Rapat Pembentukan AKD, Hasilkan Fraksi di DPRD Kota Mojokerto
- BLDF Ajak Mahasiswa Jatim Darling Tanam 6.208 Bibit Tanaman di Situs Trowulan
- Mendag Zulkifli Hasan Beri Motivasi Pelajar Mojokerto untuk Cintai Produk Dalam Negeri
Didalam kurikulum merdeka terdapat beberapa keunggunglan yakni lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, lebih relevan dan interaktif.
Namun sebelum kurikulum merdeka diterapkan dengan berbagai persiapan yang matang, sekolah masih diperbolehkan menggunakan beberapa pilihan kurikulum diantaranya kurikulum 2013 secara penuh atau kurikulum darurat yakni kurikulum 2013 yang disederhanakan.
Demikian juga bila sekolah sudah siap dan memilih menerapkan kurikulum merdeka ada beberapa pilihan juga diantaranya, mandiri belajar yakni menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
Kemudian ada juga mandiri berubah yakni menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1,4,7 dan 10.
Terakhir mandiri berbagi adalah menerapkan kurikulum merdekan dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan pendidikan PAUD, kelas 1,4,7 dan 10.
“Nantinya ada pendampingan kurikulum operasional, mulai penyusunan kosp, menambah jam bisa, sehingga antara sekolah yang satu dengan yang lain bisa berbega pilihan, karena banyak banyak pilihan,” kata Minarni Puji S.M.Pd narasumber dari Balai Besar Guru Penggerak Propinsi Jawa Timur, di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto, Kamis (16/3).
Sementara narasumber lainnya memaparkan pembelajraan dan assesmen dalam kurikkulum merdeka dengan tema Mari Eksplorasi Konsep dengan pendekatannya adalah bermain, muatan lokal bisa diintegrasikan.
"Pembelajaran intra kurukuler dan P5 inti dari pembelajaran kerikulum merdeka. Jadi dalam modul ajar harus dilampirkan kosp dan Kosp hanya memuat hal yang esensial, serta panduan kosp semua pemegang,” kata DR Widya Ayu Puspita narasumber narasumber dari Balai Besar Guru Penggerak Propinsi Jawa Timur.
Menurutnya dalam penerapan kurikulum merdeka, guru harus paham betul apa yang akan diberikan kepada anak didiknya sesuai kurikulum merdeka, sehingga nanti dalam penerapannya para guru sudah tahu betul penerapannya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Diduga Ikut Bantu Pengajuan PK Mardani Maming
- Bupati Kediri Bakal Naikkan Insentif Jukir Rp1 Juta
- Risma Ziarah ke Makam Kyai Ageng Basyariyah Sewulan Madiun