Universitas Terbuka Surabaya di Era Baru, Emil Dardak: Lulusan yang Gigih Hadapi Perubahan

Wagub Jatim Emil Dardak dan Direktur Utama UT Surabaya, Suparti
Wagub Jatim Emil Dardak dan Direktur Utama UT Surabaya, Suparti

Seminar bertajuk Bergerak Serentak, Maju Bersama, Membangun Bangsa di Era Baru, digelar oleh Universitas Terbuka (UT) Surabaya.


Kegiatan yang digelar di Airlangga Convention Center ini merupakan rangkaian dari ribuan mahasiswa yang akan di wisuda besok, Minggu (19/3).

Dalam acara ini, turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianti Dardak alias Emil Dardak dan Walikota Madiun Maidi.

Di hadapan 1800 calon wisudawan, Emil mengatakan bahwa pekerjaan kantoran tak lagi menjadi sandaran utama lulusan perguruan tinggi.

Sebagian ingin bekerja di perusahaan rintisan, sayangnya tak semua perusahaan rintisan berkembang dengan baik. Sehingga, kondisi ini lah yang menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki mental baja dan mau menerima perubahan.

"Jadi memang kalau kita terbiasa memandang bahwa hidup itu bekerja secara tetap dan lifetime employement agak berat memang, maka ini menuntut kita untuk memiliki mantal baja, mental yang kuat dan keberanian untuk beradaptasi dengan perubahan," ujarnya disambut semangat ribuan calon wisudawan.

Menurut Emil, mahasiswa UT yang mayoritas seoang pekerja dan rela menginvestasikan waktu untuk menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi adalah modal dasar bagi lulusan UT untuk menghadapi sebuah perubahan.

"Ini adalah modal dasar menjadi lulusan yang kemudian memiliki kegigihan untuk menghadapi perubahan-perubahan tadi yang kita yakini. Jadi, lulusan yang gigih hadapi perubahan," jelasnya. 

Sementara Direktur Utama UT Surabaya, Dr Suparti mengatakan bahwa wisudawan tahun ini lebih banyak dari tahun lalu yang hanya 1600 wisudawan yang mayoritas adalah pekerja. Artinya, semakin banyak para pekerja yang memilih untuk melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat tinggi.

"Kami selalu mengenalkan kepada masyarakat bahwa ini loh Perguruan Tinggi Negeri yang memberi fasilitas, fleksibel, bisa diikuti oleh siapa saja dan di mana saja," ungkapnya.

Berbeda dengan perguruan tinggi lainnya, UT melaksanakan perkuliahan secara fleksibel. Mahasiswa tak diwajibkan datang ke kampus. Sehingga perkulihaan ini sangat mudah dijalani oleh para pekerja.

"Saya harap calon wisudawan kompetensinya akan semakin bagus, sehingga berkembang seperti apapun, dan di zaman seperti sekarang dia akan bisa mengikuti," tutur Suparti.