Peringati Hari TBC Sedunia, Wali Kota Mojokerto Apresiasi Kegigihan Pasien Sembuh dari TBC

Pemberian bingkisan sebagai reward atas kesembuhan dari TBC/RMOLJatim
Pemberian bingkisan sebagai reward atas kesembuhan dari TBC/RMOLJatim

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menghadiri peringatan hari TBC sedunia yang jatuh 24 Maret mengapresiasi dari testimoni salah satu pasien TBC yang berhasil sembuh.Meski banyak rintangan, namun berhasil dilalui dengan semangat untuk sembuh yang sangat tinggi.


“Saya mengapreasiasi pada seluruh kader dan puskesmas untuk mencari pasien yang terduga terjangkit TBC, dan ini bukan untuk pencitraan. Percuma kalau angka penderita tercatat kecil, namun kenyataan di lapangan banyak masyarakat yang tertular. Meski angka besar, nanti kita obati hingga sembuh,”kata Ning Ita sapaan wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto saat menghadiri peringatan hari TBC sedunia di Balai RW 5 Balongrawe Baru Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Selasa (21/3).

Kunci kesembuhan penderita Tuberculosis (TBC) kata Ning Ita adalah kesadaran diri sendiri, bukan dari petugas puskemas maupun kader. Dikatakan Ning Ita adanya kesadaran pada diri sendiri yang harus dimotivasi.

“Jadi kalau ada penderita, namun tidak mau berobat untuk kesembuhan, maka akan berdosa dari sisi agama manapun. Bila itu membiarkan diri dan menular pada orang lain,” kata Ning Ita. 

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan,Pengendali Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) dr Farida Mariana dalam laporannya,mengatakan peringatan hari TBC sedunia dengan tema Ayo bersama akhiri TBC, Indonesia Bisa.

Di Kota Mojokerto masih banyak penderita TBC yang saat ini sedang ddilakukan perawatan.

Dalam screeaning yang dilakukan secara masif baik di masyarkat, sekolah, ponpes, ditemukan sebanya 707 terduga TBC, kemudian dilakukan tindak lanjut penangannnya melalui TOS TBC (Temukan Obati sampai Sembuh penderita TBC).

Dari 707 terduga, didapatkan 80 orang positif TBC. Sehingga didapatkan angkat 29 persen kasus  yang idealnya hanya 5 persen. Sebagian besar penderita adalah anak yang tertular dari lingkungan sekitar.

”Maka dari itu saya mohon kerjasama dari lintas sektor selain OPD ada basnaz, sebenarnya langkah simple adalah rumah diberi genteng kaca yang ini merupakan usaha pencegahan,” kata dr Maria.

Dia menambahkan secara nasional Indonesia harus bebas TBC pada tahun 2030 dan diharapkan Kota Mojokerto dapat direalisaikan bebas TBC sebelum 2030.

Testimoni fredly Sihombing pasien TBC yang berhasil sembuh. Dirinya mulai positif TBC tahun 2017 dan berhasil sembuh tahun 2019, selama menjalani perawatan dirinya banyak tantangan yang harus dihadapi dan bahkan harus 3 kali mengulang pengobatan rutin.

“Namanya anak muda yang seringkali lupa untuk minum obatnya, mengalami kejenuhan mengkonsumsi obat. Saya berpesan kepada penderita jangan pernah putus asa untuk minum obat demi kesebuhan. Saya juga berterima kasih kepada perawat di puskemas, karena dengan ketelantenannya dalam menngingatkan sepanjang waktu,” kata Friendly.