Menuju Kota Mojokerto Zero Stunting, Pemkot Gelar Rembug Stunting

Penandatanganan komitmen bersama antara Wali Kota Mojokerto dan Forkopimda serta elemen masyarakat/ist
Penandatanganan komitmen bersama antara Wali Kota Mojokerto dan Forkopimda serta elemen masyarakat/ist

Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Mojokerto (Rembug Stunting) di Ruang Sabha Mandala Madya, Pemkot Mojokerto Senin (27/3). 


Melalui forum ini Pemerintah Kota Mojokerto melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas hasil analisis situasi dan penyusunan rancangan rencana kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan terkait stunting di tingkat kota bersama kecamatan, puskesmas, kelurahan, lembaga non pemerintah, dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting terintegrasi di kelurahan yang menjadi prioritas penurunan stunting tahun 2024.

“Dalam forum ini kita semua ingin bersama-sama memastikan rencana kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting secara kolaboratif, karena ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menyiapkan generasi penerus bangsa. Dan untuk mewujudakan generasi emas adalah harus bebas stunting dulu,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka Rembug Stunting dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Lebih lanjut perempuan yang disapa Ning Ita mengungkapkan Kota Mojokerto telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi perluasan intervensi penurunan stunting tahun 2022 sebagaimana keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep. 10/M.PPN/HK/02/2021.

“Hal tersebut harus menumbuhkan semangat yang semakin besar untuk bersama-sama mengikhtiarkan menuju zero stunting dalam dua tahun terutama dengan sumber daya yang dimiliki Kota Mojokerto,” tambah Ning Ita.

Ditambahkan berbagai program untuk penanganan stunting terus dilakukan melalui program Gempa Genting, Canting Gulo Mojo dan Dashat dan bisa disinergikan 1600 kader motivator, 99 prameswari dan tenaga kesehatan yang di puskesmas se-Kota Mojokerto.

“Banyaknya SDM yang kita miliki kalau kita gerakkan bersama-sama maka tidak akan sulit untuk mecapai sasaran penurunan stunting,” jelasnya.

Selain dilakukan sinkronisasi dan konfirmasi dalam forum ini juga dilakukan penandatangan komitmen bersama oleh Wali Kota Mojokerto dan Tim Percepatan Penurunan stunting Kota Mojokerto.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news