Kemenpora Wajib Beri Jalan Kepada Semua Operator Sepakbola

Ainul Ridha, Co-founder GAN yang juga Penanggungjawab Sekolah Sosial Olahraga Real Madrid Foundation Indonesia/Ist
Ainul Ridha, Co-founder GAN yang juga Penanggungjawab Sekolah Sosial Olahraga Real Madrid Foundation Indonesia/Ist

Polemik terjadi saat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi dari Asosiasi Pembina Sepak Bola Usia Muda Seluruh Indonesia (Apsumsi) di Kemenpora, Jakarta, Selasa (11/4).


Beberapa hal yang patut diluruskan adalah sangat menyayangkan Mentrri Dito harus turun jauh mengurusi operator sepakbola usia muda, sedangkan tugas Mentri jelang SEA Games di Kamboja dan tugas lainnya masih banyak yang harus diselesaikan. Urusan ini mungkin cukup setingkat Asisten Deputi (Asdep) atau Deputi Kemenpora saja.

Saat pertemuan dengan para operator Apsumsi kemarin, Co Founder Garuda Anak Nusantara (GAN ) Ainul Ridha mengatakan rasa terima kasih kepada Kemenpora yang sudah memberikan jalan kepada Apsumsi. Tetapi Kemenpora juga dalam hal ini bisa memberikan kesempatan untuk operator lain  meski ada beberapa operator yang berada tidak di bawah naungan Apsumsi.

Menurut Ainul, Kemenpora harus netral sebagai instansi negara. "Apsumsi ini akan menambah polemik baru di kalangan penyelenggara event kejuaraan sepakbola anak nasional. Kita belum bisa menyepakati dan mau bergabung dengan Apsumsi," ujar Penanggungjawab Sekolah Real Madrid Foundation itu dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis  (13/4).

Ainul menambahkan, pihaknya sebelumnya diarahkan dan diberikan Izin pelaksanaan oleh Kemenpora agar instansi negara merangkul semua penyelenggara termasuk operator. 

"Tidak tebang pilih apa lagi terhadap operator yang sudah berjalan selama 10 tahun lebih tidak pernah mengharapkan bantuan sedikit pun dana dari Kemenpora," ujarnya.

Dengan adanya Apsumsi ini, maka menjadi peraturan baru di Kemenpora, bahwa setiap operator wajib menjadi anggota Apsumsi.

"Baru dikeluarkan rekomendasi kegiatan dari Kemenpora, ini yang akan menjadi sempit dan sulit di Kemenpora kedepan dengan adanya Apsumsi. Kemenpora harusnya lebih netral dan tidak ada kepentinggan dari organisasi itu. Siapa pun bebas menjadi operator asal disesuaikan dengan legalitas dan persyaratan lengkap sebagai operator. Apalagi saya sudah menggelar lebih dari 10 tahun di Garuda Anak Nusantara. Selama ini kita mudah mendapatkan izin dari Kemenpora dan kini menjadi sulit. Saya berharap peran Kemenpora kedepan sebatas monitoring dan fasilitator saja," urainya.

Apsumsi baru terbentuk tentu tidak mudah mengumpulkan para operator operator lain. 

"Kontribusi Apsumsi ke kita juga belum jelas. Sedangkan kita menggelar event sudah berpuluh puluh tahun adanya. Apsumsi selain organisasi baru juga sebagai komunitas dan masih banyak operator operator top lama belum paham dengan kinerja Apsumsi. Apalagi amanat dari bapak Presiden Joko Widodo bahwa Kemenpora harus netral dan tidak mengarah ke satu organisasi," tutupnya.