Wali Kota Sutiaji Nyatakan Pembangunan di Kota Malang Diterima dan Diakui Pasca Raih PPD Terbaik II di Jatim

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji (Kanan) saat menerima penghargaan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa/Ist
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji (Kanan) saat menerima penghargaan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa/Ist

Wali Kota Malang, Drs.H. Sutiaji menyatakan pembangunan di Kota Malang diakui dan diterima hasilnya, setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Jawa Timur 2023 sebagai Kota Terbaik II.


Kota Malang meraih PPD terbaik ke II di tahun 2023 ini, tak lain mengusung tema Aktivasi Malang Heritage melalui Kayutangan Heritage yang dipresentasikan langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji beberapa waktu lalu di Bappeda Provinsi Jawa Timur. 

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur 2024 di Hotel Shangri-La Surabaya. 

"Raihan Kota Terbaik ke II di penilaian PPD tahun 2023 ini, menjadi bukti bahwa kawasan Kayutangan sebagai kawasan wisata heritage berada pada arah pembangunan yang benar sehingga dapat diterima dan diakui hasilnya. Pencapaian ini tentu sejalan dengan gambaran Kayutangan sekarang. Sejak dipermak menjadi kawasan heritage, kawasan ini menjadi destinasi wisata favorit yang banyak menarik perhatian wisatawan, sekaligus menjadi ikon branding Kota Malang sebagai kota wisata heritage," ujar orang nomer satu di Kota Malang tersebut, Jumat (14/4).

Masih kata H. Sutiaji, bahwa konsep yang dikembangkan di Kayutangan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari PPD, khususnya tentang dampak yang dihasilkan dari pembangunan, sehingga memberikan stimulus yang luar biasa bagi wilayah tersebut.

"Prestasi PPD yang kita raih ini, merupakan sesuai dengan fakta yang ada. Pembangunan di Kayutangan memang diharapkan, serta dapat mendongkrak pariwisata di Kota Malang. Dan arah pembangunan ini sudah tepat, buktinya bisa dilihat sendiri gimana Kayutangan sekarang,” tandasnya. 

Tak hanya itu, Ia juga menyampaikan mengenai konteks inklusif dan berkelanjutan. Dijelaskannya, ke depan penataan kawasan Kayutangan dan sekitarnya akan terus dilakukan. 

"Dengan mengadopsi konsep inklusif dan berkelanjutan, akan semakin menguatkan kayutangan menjadi ikon heritage di Kota Malang. Penataan suatu wilayah tidak bisa parsial dan tidak bisa setengah-setengah, harus inklusif dan berkelanjutan. Hasilnya sudah baik, tapi perlu ditingkatkan lagi. Ke depan kita maksimalkan lagi," papar H. Sutiaji. 

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu mengungkapkan, bahwa keberhasilan Kota Malang kembali meraih prestasi di PPD tahun 2023 ini tak luput dari kerjasama berbagai pihak. Sedangkan, mengenai pemilihan tema mengusung aktivasi Malang heritage memang didasarkan pada perkembangan kawasan Kayutangan yang terukur keberhasilannya.

"Ke depan, soal keberlanjutan penataan kawasan kayutangan dan sekitarnya beberapa rencana sudah disiapkan seperti disampaikan oleh Wali Kota Malang, yaitu pengembangan lanjutan meliputi koridor stasiun, Balai Kota Malang, Jalan Kahuripan, Pecinan dan Kauman. Selain itu juga melakukan Kayutangan metaverse yang bekerjasama dengan akademisi, creative destination, cross selling serta perlindungan kawasan cagar budaya," pungkasnya. 

Sekedar informasi, Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Jawa Timur 2023 ini  diberikan masing-masing kepada tiga kota dan tiga kabupaten terbaik se-Jawa Timur. Untuk kategori kota terbaik diraih oleh Kota Pasuruan, disusul Kota Malang kemudian di peringkat ketiga diraih Kota Kediri. Sedangkan Kabupaten Lamongan menjadi Kabupaten Terbaik I, Kabupaten Situbondo di peringkat kedua, dan Kabupaten Trenggalek di peringkat terbaik ketiga untuk kategori Kabupaten.[adv]