SMRC: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Posisi Ketiga Anies Baswedan

Ganjar Pranowo saat dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan/Ist
Ganjar Pranowo saat dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan/Ist

Usai diumumkan sebagai bakal calon presiden oleh PDI Perjuangan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai merasakan berkah elektoral.


Dalam survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC), pada survei yang dilakukan pada 25 hingga 28 April itu, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di puncak dengan suara 20,8 persen pada pemilih kritis.

Dikatakan Direktur Riset SMRC Deni Irvani, elektabilitas Ganjar itu meningkat setelah pada survei sebelumnya, 4-7 April sebesar 13 persen.

"Sementara di posisi kedua ada Prabowo Subianto dengan suara 15,8 persen. Dukungan Prabowo melemah dari survei sebelumnya sebesar 18,3 persen," ujar Deni dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4).

Berikutnya posisi ketiga ada Anies Baswedan dengan dukungan yang juga tumbuh positif, dari 11,4 persen dari sebelumnya 10,7 persen.

Deni menjelaskan, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik. Sebab, para pemilih kritis memiliki telepon sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap dinamika.

“Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan,” katanya.

Pemilih kritis, lanjutnya, juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.

Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100 persen.

Adapun survei nasional pemilih kritis ini, dilakukan pada pemilik telepon seluler, sebagai indikator pemilih kritis.

Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik itu, sampel sebanyak 1.021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening.

Margin of error survei diperkirakan 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.