Penasehat Jendral Listyo Sigit Beberkan Pandangan Terhadap Polisi, Absennya Kapolres Magetan Dipertanyakan Kapolri

Keterangan foto : Penasihat ahli Kapolri Prof (Ris) Dr Hermawan Sulistyo MA PhD APU, /RMOLJatim
Keterangan foto : Penasihat ahli Kapolri Prof (Ris) Dr Hermawan Sulistyo MA PhD APU, /RMOLJatim

Penasihat ahli Kapolri, Prof (Ris) Dr Hermawan Sulistyo MA PhD APU, ahli Peneliti Utama,  yang popular disapa Prof Kiki berharap polisi merubah pandangan dari penegak hukum ke pelayanan umum. 


Berubahnya polisi, diharapkan masyarakat juga berbenah. 

Hal tersebut diungkapkan saat pembukaan kantor Relawan Republik Damai (REDAM) di Grand Magetan Bisnis Center (GMBC), Selosari, Kabupaten Magetan, pada Selasa (16/5) kemarin. 

"Citra polri yang akhir-akhir ini merosot di mata masyarakat, harus dirubah pandangannya dari polisi penegak hukum menjadi polisi pelayanan umum. Karena sebagai penegak hukum banyak anggota polisi yang menyalahgunakan dan sewenang wenang," kata Profesor Kikik.

"Sebenarnya, saya undang Kapolres Magetan di pembukaan kantor Relawan REDAM Magetan. Tapi Pak Kapolres tidak hadir. Saya tadi ditelepon Kapolri, ditanya, apa Kapolres Magetan datang untuk mengetahui ada kantor relawan Republik Damai di Magetan, saya sudah undang Pak Kapolres Magetan, Pak Kapolri," sambung Profesor Kikik.

Diungkapkan Profesor yang sudah lebih 15 tahun menjadi penasihat ahli Kapolri dan Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional, di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya atau UB), merubah pandangan polri sebagai penegak hukum menjadi pelayanan umum, karena banyaknya polisi nakal yang akhir-akhir ini viral di berbagai mass media dengan menyalahgunakan kewenangan dan semena mena kepada masyarakat.

"Polisinya diperbaiki,  masyarakatnya juga harus berbenah. Akan sia-sia kalau polisi diperbaiki, masyarakat tetap saja. Ini Bapak Kapolri tegas. Jangan main-main. Bila ada polisi nakal. Laporkan, tentu saja disertai bukti bukti. Pasti disanksi. Kalau parah, pasti sanksinya pecat," kata Profesor nyetrik berusia 66 tahun ini.

Pernyataan Profesor Kikik, sejalan dengan pidato Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) yang menukil statemen Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi. di hadapan Kapolres, Kapolda se Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden Jokowi minta, Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, harus menyederhanakan visi Presisi agar mudah dipahami untuk dilaksanakan bawahan. Presisi, abreviasi (singkatan) PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan, kepada bawahan 

"Pak Kapolri harus menyederhanakan visi Presisi, tidak usah njelimet-njelimet, agar mudah dipahami dan dijalankan bawahan," kata Jokowi beberapa hari lalu.

Menurut Jokowi, visi presisi Polri harus disederhanakan, sesuai statemen Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, Polisi saat ini harus mengedepankan pelayanan umum sebagai ganti pandangan Polri penegak hukum.

"Polri Presisi, seperti disampaikan Pak Kapolri, Polri sebagai Pelindung, Polri sebagai Pengayom, dan Polri sebagai Pelayan masyarakat, intinya kan kesana," tandas Jokowi seperti dikutip dari media tik tok.