Di tengah tekanan perekonomian global, kerjasama perdagangan Indonesia dan Mesir sangat dibutuhkan agar dapat menyejahterakan masyarakat kedua negara.
- Mendag Imbau Masyarakat Beralih ke Beras Bulog untuk Tekan Laju Kenaikan Beras
- Zulhas Dukung Langkah Penegakan Hukum di Kemendag
- Dampingi Presiden Jokowi Periksa Cadangan Beras di Bulog, Mendag Zulhas: Stok Lebih dari Cukup
Begitu dikatakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menutup rangkaian kunjungan kerjanya dengan mengunjungi perusahaan importir kopi dari Mesir, Zahret El Bon El Brazili Co pada Selasa (16/5), di Kairo, Mesir.
Pada kunjungan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Divisi Kadin Mesir Hassan Fawzy, yang juga merupakan pemilik Zahret El Bon El Brazili Co dan manajer perusahaan Amr Hassan Fauzy.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Duta Besar RI Kairo Lutfi Rauf, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso.
Politisi yang karib disapa Zulhas itu, mengapresiasi importir Zahret El Bon El Brazili Co yang setia menjadi mitra kerjasama dengan perusahaan kopi Indonesia dan telah terjalin cukup lama.
"Saya berharap hubungan yang lebih hangat antara kedua negara dapat terealisasi sesuai target, demi kemakmuran rakyat di negara masing-masing. Apabila menemui kendala, Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Atase Perdagangan RI di Kairo siap membantu," ujar Zulhas dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Zulhas mengatakan, kebutuhan kopi yang sangat tinggi di Mesir khususnya kopi robusta menjadikan Mesir pasar yang sangat potensial bagi eksportir Indonesia.
Mesir adalah pasar terbesar kedua tujuan ekspor kopi Indonesia ke pasar global. Pada 2022, ekspor kopi Indonesia ke Mesir tercatat sebesar 82 juta dolar AS dengan tren pertumbuhan 12,12 persen dalam lima tahun terakhir (2018-2022).
Mesir, lanjut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, merupakan mitra dagang istimewa bagi Indonesia karena merupakan negara pertama di jazirah Arab yang mengakui kedaulatan Indonesia. Selain itu, jumlah diaspora yang bermukim di Mesir juga cukup banyak, yaitu sekitar 13.000 orang.
“Untuk itu, hubungan baik antara kedua negara yang sudah terjalin selama lebih dari tujuh dekade ini perlu dibina dan dikembangkan lebih lanjut,” tuturnya.
Sementara Pemilik Zahret El Bon El Brazili Co, Hassan Fawzy menyampaikan, perusahaannya memproduksi 100.000 ton kopi per tahun yang 70 persennya berasal dari Indonesia. Bijih kopi robusta yang diproses merupakan bijih kopi yang di antaranya berasal dari Lampung, Jember, Temanggung, dan Gayo.
Apapun pada Senin (15/5), Zulhas juga mengunjungi salah satu pabrik Indomie di Kairo di bawah perusahaan Salim Wazaran Abu Alata Ltd.
Pada kunjungan tersebut, dia bertemu dengan pimpinan pabrik Indomie di Mesir, antara lain General Manager Imri Yahya, General Manager Transworld Mugetaba Abusabeeb, Direktur Manufaktur Salim Wazaran Group Arif Subowo dan Wakil CEO Ahmad Muafi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mendag Imbau Masyarakat Beralih ke Beras Bulog untuk Tekan Laju Kenaikan Beras
- Zulhas Dukung Langkah Penegakan Hukum di Kemendag
- Dampingi Presiden Jokowi Periksa Cadangan Beras di Bulog, Mendag Zulhas: Stok Lebih dari Cukup