Deni Prasetya Inisiasi Gerakan Bersih Sungai dan Tebar Benih Ikan

caption : Saduluran Salawase Center (SSC) mengadakan kegiatan bersih sungai dan edukasi mitigasi kebencanaan. foto : istimewa.
caption : Saduluran Salawase Center (SSC) mengadakan kegiatan bersih sungai dan edukasi mitigasi kebencanaan. foto : istimewa.

Deni Prasetya, pembina Saduluran Salawase Center (SSC) menginisiasi gerakan bersih sungai dan tebar benih ikan. Dalam kegiatan bertema menebar kebaikan, menjemput berubahan itu, SSC menggandeng sejumlah stakeholder.


Deni menjelaskan, pihaknya berkolaborasi bersama TNI-Polri, aktivis lingkungan relawan kebencanaan, pelajar dan masyarakat luas di wilayah Jember. Kegiatan ini bentuk kepedulian masyarakat dan aparat terhadap kelestarian lingkungan.

"Sungai adalah sumber kehidupan, karena itu kalau sungainya bersih maka kehidupan masyarakat akan sehat. Karena itu kami mulai kegiatan bersih-bersih ini dari sungai," kata Kader muda NU Kencong, Jember itu, dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023).

Anggota Fraksi NasDem DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan Jember dan Lumajang ini mengungkapkan, kegiatan ini dalam rangka membangun kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup. Terutama menyasar kepada generasi muda.

Karen itu, pihaknya melibatkan pelajar dalam kegiatan bersih sungai ini. Hal itu untuk membangun kesadaran sejak dini dan memberi contoh secara langsung kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup.

"Kami memang menyasar generasi muda, karena mereka lah penerus estafet bangsa. Kalau generasi muda punya kesadaran lingkungan, maka di masa depan lingkungan hidup tetap terjaga," terang tokoh pemuda Kencong ini.

Kader Ansor Jawa Timur tersebut menjelaskan, dalam kegiatan ini pihalnya juga memberikan pengetahuan dasar tentang kebencanaan. Diantaranya dengan diskusi ringan tentang mitigasi kebencanaan.

Dengan demikian, lanjut Deni, masyarakat menjadi paham apa yang harus dilakukan saat bencana datang. Bahkan bisa mendeteksi sebelum bencana alam terjadi. Karena harus disadari, Jawa Timur mempunyai banyak gunung berapi aktif yang sewaktu-waktu bisa erupsi.

"Dengan pengetahuan mitigasi kebencanaan, kerugian yang lebih fatal bisa dihindari. Baik itu materiel mau pun korban jiwa. Paling tidak masyarakat tidak panik dalam menghadapi bencana alam," pungkas Deni.