Elemen mahasiswa kembali turun ke jalan bersama elemen masyarakat, dalam peringatan 25 tahun berjalannya Reformasi. Aksi itu, digelar di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta, pada Kamis sore (25/5).
- Gerindra: Kalau Arus Supply dan Demand Terkendali, Tidak akan Terjadi Lonjakan Harga
- Desak Pemerintah Segera Terbitkan Perppu Pemilu 2024, Hensat: Tegak Lurus Saja dengan Konstitusi!
- Terus Membaik, Penerapan PPKM Level 4 Tersisa 6 Kabupaten/Kota
Baca Juga
Ketua Senat Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muhammad Fadhil Bilad mengatakan, selama 25 tahun reformasi berjalan, kondisi hari ini tidak terlalu jauh beda dengan pada 1998.
Kata dia, pemerintah dengan lihainya menerbitkan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat, tanpa adanya intervensi dari lembaga negara lainnya.
"Meski pemerintahan ini terlihat demokratis, nyatanya itu hanyalah kulit semata," kata Bilad.
Bilad juga membahas tentang pelanggaran-pelanggaran HAM di Indonesia. Kata dia, jangankan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, rezim Presiden Joko Widodo justru melahirkan pelanggaran baru.
"Jokowi saat kampanye presidennya, pernah berjanji untuk menyelesaikan kasus HAM lama, namun kini mana pembuktiannya? Bahkan di era sekarang ini juga terjadi pelanggaran HAM berat, Wadas dan Kanjuruhan contohnya," lantangnya.
Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Indonesia (Himapolindo) Wilayah III Ahmad Husni mengatakan, reformasi bukanlah hanya sebatas tuntutan pada masa lalu. Namun, reformasi adalah sebuah semangat untuk memperbaiki kerusakan demokrasi dan menegakkan keadilan.
"Sehingga, tuntutan reformasi mungkin saja bisa berbeda, karna harus menyesuaikan kondisi yang ada. Tapi, yang tidak boleh berubah adalah api-api semangat reformasi itu sendiri,” tegasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- MK Didesak Segera Putuskan Sistem Pemilu, Proporsional Terbuka atau Tertutup
- Wali Kota Eri Ajak Mahasiswa Terapkan Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
- Dukung KPK, Aliansi Kader HMI Apresiasi Kinerja Firli Bahuri