Pemkot Surabaya Pertahankan Opini WTP LKPD Sebelas Kali Berturut-Turut, Wali Kota Eri Cahyadi Ingatkan ASN Tak Neko-Neko!

Wali Kota Eri menerima WTP dari BPK/ist
Wali Kota Eri menerima WTP dari BPK/ist

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2022. 


Capaian tersebut merupakan kesebelas kalinya yang diraih oleh Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkot Surabaya. 

Karenanya, ia mengingatkan seluruh ASN untuk tidak melakukan perbuatan yang aneh-aneh atau melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti melakukan tindakan pungutan liar (pungli).

“Alhamdulilah, Surabaya mendapatkan WTP dari BPK Jatim untuk pemeriksaan keuangannya, ini sebelas kali berturut-turut. Teman-teman (ASN) semakin tertib administrasi dan saya berharap jajaran Pemkot Surabaya sudah tidak ada yang neko-neko (macam-macam), karena kita sudah punya tunjangan penghasilan. Sekarang adalah bagaimana anggaran itu bisa diperuntukan bagi masyarakat dan dirasakan masyarakat, karena yakinlah kalau sudah kita lakukan, maka WYP ke-12 bisa kita raih,” tegas Wali Kota Eri.

Meski begitu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Kota Pahlawan. 

“WTP ini bukan milik pemkot, tetapi ini adalah milik seluruh warga Surabaya. Karena dengan WTP ini, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan seluruh masyarakat,” ungkapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (26/5).

Karenanya, Wali Kota Eri berharap, dengan keseriusan Pemkot Surabaya mempertahankan opini WTP tersebut, seluruh anggaran pemkot bisa disalurkan dengan tepat sasaran untuk kepentingan seluruh warga Surabaya. 

“Alhamdulilah dengan seluruh doanya warga Surabaya, Pemkot Surabaya kembali lagi meraih WTP yang kesebelas kali, sehingga anggaran di Kota Surabaya dengan WTP ini bisa terus untuk kepentingan umat di seluruh Kota Surabaya,” ujarnya.

Meski begitu, Wali Kota Eri mengaku bahwa terdapat beberapa hal yang harus dilakukan evaluasi. 

Nantinya, terkait tindak lanjut hasil evaluasi tersebut akan diselesaikan di tahun 2023. 

“Ada beberapa yang harus di evaluasi, harus ada perbaikan. InsyaAllah tindak lanjutnya akan kita (selesaikan)100 persen di tahun ini. Karena (ada) pemeriksaan anggaran dari tahun-tahun sebelumnya, ada yang 10 tahun sebelumnya, 20 tahun sebelumnya, ini yang akan kita selesaikan. Tapi di tahun-tahun yang sekarang ini tidak ada,” terangnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri mengaku bahwa prioritas Pemkot Surabaya saat ini adalah fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

Sebab, Pemkot Surabaya memiliki kewajiban untuk menurunkan angka kemiskinan, pengangguran terbuka, stunting, hingga kematian ibu dan anak.

“Meskipun kemarin turunnya sudah sangat luar biasa, tapi belum mencapai titik 1 persen. Kalau sudah 1 persen kebawah, barulah itu keberhasilan Pemkot surabaya dengan dukungan dari seluruh warga Surabaya. Sehingga ini harus menjadi keberhasilan bersama dengan seluruh warga surabaya,” pungkasnya.