Galang Dukungan, Para Gus Bantu Pembangunan Ruang Kelas RA di Ponorogo

Bantuan pembangunan kelas
Bantuan pembangunan kelas

Infrastruktur pendidikan di Kabupaten Ponorogo mendapat perhatian khusus dari sukarelawan Ganjar yang tergabung dalam kelompok Gus Gus Nusantara (GGN) wilayah Jawa Timur.


Mereka memberikan bantuan bahan-bahan material untuk pembangunan ruang kelas di Raudhatul Athfal (RA) Muslimat NU Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis 1 Juni 2023.

"Kami sengaja memberikan bantuan material berupa besi, batako dan lain-lain. Untuk membangun kelas. Kelasnya agak sedikit keropos mungkin dimakan rayap," kata Koordinator Wilayah GGN Jawa Timur, Nadhrunnaim.

Penyerahan bantuan tersebut dirangkaikan dengan kegiatan olahraga pada Kamis pagi, yakni senam bersama ibu-ibu wali murid di RA Muslimat NU Setono dan warga sekitar lokasi acara.

Kegiatan senam yang diikuti ratusan peserta itu berlangsung meriah berkat instrukturnya yang energik dan ceria saat membawakan gerakan senam diikuti alunan musik dangdut koplo.

Naim mengatakan kegiatan tersebut berhasil menarik minat warga Kabupaten Ponorogo 

Respons positif itu sesuai dengan pernyataan Kepala RA Muslimat NU Setono Kecamatan Jenangan, Hindun Qomariyah yang mengapresiasi inisiatif kelompok sukarelawan mengadakan kegiatan senam bersama.

"Manfaatnya alhamdulillah bisa kelihatan. Untuk ini kita bisa mengeratkan tali (silaturahmi) antara satu (wali murid) dengan yang lain. Yang semula belum kenal, dengan adanya kegiatan seperti ini jadi erat," ujar Hindun.

Ia juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kelompok sukarelawan Ganjar, GGN Jawa Timur yang memberikan bantuan untuk pembangunan ruang kelas di RA tersebut. 

Menurut Hindun, bantuan tersebut sangat bermanfaat. "Ke depannya itu untuk (membangun ruang kelas) play group. Sementara kini kita belum ada, untuk play group itu masih menjadi satu dengan RA," katanya.

Jumlah murid RA di sana saat ini tercatat sebanyak 96 anak, sedangkan murid play group jumlahnya ada 35 anak. Selama ini, mereka pun harus bergantian menggunakan ruang yang jumlahnya hanya lima unit.