Jemaah haji Indonesia secara bertahap telah kembali ke tanah air. Sebagian dari jemaah ini mengalami kelelahan akibat cuaca di Arab Saudi mencapai 40 derajat celcius.
- Khofifah Temui Jamaah Haji Indonesia di Klinik Kesehatan di Makkah
- 1 Jama'ah Haji Asal Jember Meninggal Dunia
- Tangis Haru Warnai Pelepasan 169 Jamaah Calon Haji Asal Gresik
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama mengatakan, jemaah haji yang telah tiba akan mendapatkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).
"Kartu K3JH diisi oleh jemaah haji untuk memantau kesehatan jamaah haji selama 21 hari pasca kepulangan dari Arab Saudi sebagai upaya kewaspadaan terhadap penyakit Covid-19, Meningitis Meningococus, MERS-CoV, Ebola, dan penyakit menular lainnya," kata Ngabila saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/7).
Jika dalam 21 hari pasca kepulangan jemaah merasakan gejala seperti demam, sesak nafas, sakit tenggorokan, mual, muntah, dan diare, diminta segera melapor ke pusat layanan kesehatan terdekat.
Namun, seandainya tidak ada gejala selama 21 hari, jemaah diminta tetap mengembalikan kartu ini kepada petugas Puskesmas terdekat/Puskesmas tempat pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan.
"Jemaah haji tidak ada kewajiban karantina di rumah sesudah ibadah haji, akan tetapi diimbau untuk tidak terlalu lelah dalam melakukan aktivitas, karena sebagai pelaku perjalanan ada risiko sedang membawa kuman tertentu (carrier)," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Khofifah Temui Jamaah Haji Indonesia di Klinik Kesehatan di Makkah
- 1 Jama'ah Haji Asal Jember Meninggal Dunia
- Tangis Haru Warnai Pelepasan 169 Jamaah Calon Haji Asal Gresik