Hadapi Beragam Masalah Kesehatan, Polrestabes Surabaya Gelar Giat Akupuntur Tenaional

Kegiatan akupunktur
Kegiatan akupunktur

Polrestabes kembali mengambil peran aktif dalam mempromosikan kesehatan untuk PNPP Polri dan ASN Polrestabes.


Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan manfaat dari pengobatan tradisional, Polrestabes mengadakan kegiatan akupuntur yang melibatkan tenaga kesehatan tradisional.

Dalam acara yang digelar di Aula Bharadaksa Polrestabes pada hari ini, praktisi akupuntur yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional berkumpul untuk memberikan pengobatan kepada anggota Polri dan ASN Polrestabes secara gratis. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu anggota Polri dan ASN Polrestabes dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi.

Kegiatan akupuntur ini bertujuan untuk memberikan alternatif pengobatan yang aman dan efektif bagi Jajaran Polrestabes. Para tenaga kesehatan tradisional yang terlibat telah melalui pelatihan dan sertifikasi yang memastikan kualitas pelayanan yang optimal. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang prinsip-prinsip akupuntur dan mampu mengidentifikasi titik-titik tubuh yang mempengaruhi keseimbangan energi vital.

Dalam narasinya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Pasma Royce, melalui Kabag SDM AKBP Edy Santoso menyampaikan, polrestabes mengadakan kegiatan akupuntur ini sebagai wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada personil Polri dan ASN Polrestabes.

"Kami percaya bahwa pengobatan tradisional, seperti akupuntur, dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup personil," ungkapnya.

Acara ini juga didukung oleh berbagai lembaga kesehatan terkemuka, antara lain DPD Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Chengho YHMCHI), Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) Jatim, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Perkumpulan Pengobatan Interkonitinental Indonesia (PPTII), Peekumpulan Naturopotis Indonesia DPD Jatim, Perkumpulan Pengobat Traditional Indonesia (PPTI) dan Universitas Katholik Darma Cendekia bekerjasama dengan Urkes Polrestabes Surabaya termasuk Dinas Kesehatan dan Asosiasi Pengobatan Tradisional, yang memberikan supervisi dan panduan kepada tenaga kesehatan tradisional yang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar keamanan dan kualitas yang tinggi.

Kegiatan ini di ikuti oleh sekitar 128 Personil Polri dan ASN Polrestabes Surabaya dan Polsek Jajaran, "pungkas Edy Santoso".