Tanpa PKB, Koalisi Prabowo Sulit Raup Suara dari Kubu Islam

Prabowo Subianto saat bertandang ke kediaman Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar/RMOL
Prabowo Subianto saat bertandang ke kediaman Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar/RMOL

Bertandangan Ketua Umum Partai Gerindra dan jajarannya ke kediaman Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar Minggu (9/7) memunculkan berbagai tafsir politik. Apalagi pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin memakan waktu hingga 3 jam.


Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran mengatakan bahwa silaturahmi politik Prabowo ke Cak Imin sejatinya dilihat sebagai upaya Prabowo menjaga soliditas koalisi.

Pendapat Andi, pertemuan tersebut penting bagi Prabowo karena Cak Imin dan PKB memiliki basis pendukung di basis massa Nahdlatul Ulama (NU). Bacaan Doktor Politik Universitas Padjajaran ini, keberadaan PKB di koalisi Gerindra penting untuk memberi warna Islam, mengingat Prabowo partainya secara ideologis diidentifikasi sebagai partai nasionalis sekuler.

"Tanpa PKB, koalisi Prabowo sulit meraup suara dari kubu Islam, terutama Islam santri," demikian pembacaan Andi Yusran melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/7).

Dalam pandangan Direktur Lanskap Politik Indonesia (LPI) itu, Prabowo mendatangi Cak Imin karena orang nomor satu di PKB itu akan bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Apalagi, kabar rencana pertemuan muncul usai ada pertemuan elite PKB dan PDIP di Kantor DPR RI.

"Pertemuan  tersebut bagian dari menjaga soliditas koalisi sehingga bisa memberi pesan Ke Cak Imin untuk tidak perlu bicara politik koalisi dengan Megawati," pungkasnya.


ikuti update rmoljatim di google news