Jadi Pembicara Seminar Nasional, Walikota Mojokerto Tekankan Potensi SDM

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (tengah, baju gelap) saat jadi pembicara Seminar Nasional  /ist
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (tengah, baju gelap) saat jadi pembicara Seminar Nasional  /ist

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjadi salah satu pembicara dalam sesi talkshow di kegiatan Seminar Nasional yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Tanoto Foundation dan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI) di Gedung B.J. Habibie, Jakarta


Dalam seminar yang bertema Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan Daerah, Ning Ita sapaan akrab wali kota menjelaskan Kota Mojokerto merupakan kota terkecil se-Indonesia dan sumber daya alam dapat dikatakan tidak ada. Sehingga untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 Pemerintah Kota Mojokerto memfokuskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Potensi SDM menjadi satu potensi unggul yang harus dikerjakan serius dan berkelanjutan. Karena itu, kami menetapkan sebuah prioritas di dalam pelaksanaan untuk mencapai target-target pembangunan, agar kita bisa menjadi unggul dan berdaya saing," terang Ning Ita dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (9/8).

Dikatakan Ning Ita bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat inovasi merupakan solusi terbaik, termasuk dalam bidang pendidikan. Kota Mojokerto memiliki inovasi Brantas Tuntas yang merupakan salah satu pendukung Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif.

"Brantas Tuntas ini menjadi jawaban atas kegelisahan para orang tua, disini orang tua bisa melakukan konseling terhadap guru-guru kelas yang menangani dan bertanggung jawab terhadap putra-putri nya selama berada disekolah," tambahnya. 

Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menjelaskan bahwa pendidikan akademis, non akademis maupun pendidikan karakter yang menjadi pondasi kuat tercapainya kurikulum pendidikan saat ini.

"Apalagi saat ini dengan kurikulum merdeka ini fokusnya pada pelajar Pancasila, bagaimana anak-anak kita harus memahami nilai-nilai pancasila sebagai karakter dasar mereka, sehingga kecerdasan intelektual kedepan benar-benar berkarakter pancasila, tidak keluar dari dasar dan budaya bangsa ini." jelas Ning Ita. 

Lebih lanjut Ning Ita menerangkan untuk mewujudkan Indonesia Emas tidak hanya tentang pendidikan, tetapi juga tentang ekonomi. Pemerintah Kota Mojokerto sangat concern untuk pengembangan UMKM dan IKM.

"Saya melihat pelaku UMKM dan IKM ini mayoritas adalah perempuan yang tentu akan sangat mendukung ketahanan keluarga, maka kami fokus memberikan program 4P (pelatihan, pendampingan, pemberian modal dan pembentukan koperasi) dalam mendukung bagaimana Indonesia bisa mencetak Generasi Emas 2045." jelasnya.