CoFilm, Hasil Inovasi ITS Raih Juara 2 di LPDP Business Competition

Royyan Wafi (tengah) saat menerima penghargaan juara 2 untuk CoFilm dalam LPDP Business Competition 2023 kategori Business Growth Plan/Ist
Royyan Wafi (tengah) saat menerima penghargaan juara 2 untuk CoFilm dalam LPDP Business Competition 2023 kategori Business Growth Plan/Ist

CoFilm, produk perusahaan rintisan sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil prestasi. CoFilm, inovasi cat antivirus sejak tahun 2020 tersebut berhasil meraih juara 2 dalam LPDP Business Competition 2023.


Pendiri startup CoFilm, Royyan Wafi Pujianto menjelaskan, LPDP Business Competition merupakan kompetisi di mana para entrepreneur rintisan maupun yang berupa ide bisnis menawarkan dan mengembangkan inovasinya.

“Terdapat dua kategori bisnis yang diadakan dalam LPDP Business Competition 2023, yaitu Business Initiation Plan dan Business Growth Plan,” ujar Wafi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (11/8).

Kategori Business Initiation Plan diperuntukkan bagi pengusaha yang memiliki ide atau rencana bisnis dan sudah menjalankannya maksimal selama dua tahun.

Sedangkan Business Growth Plan ditujukan bagi pengusaha yang bidang usahanya sudah berjalan lebih dari dua tahun dan memiliki potensi untuk berkembang lebih besar. “Berdasarkan kategori tersebut, CoFilm mengikuti kategori Business Growth Plan,” ujar Wafi.

Alumnus Departemen Teknik Elektro ITS menjelaskan, pada kategori Business Growth Plan, peserta ditantang untuk menunjukkan bisnis dan strategi pertumbuhannya yang jelas dan terperinci.

Tim CoFilm membawa inovasinya yakni cat antivirus berteknologi nano tembaga yang dapat membunuh 90 persen virus dalam waktu 10 menit dan 99,99 persen kurang dari satu jam.

Setelah melewati beberapa tahapan kompetisi yang dimulai dari seleksi regional, CoFilm berhasil melaju ke babak nasional. Pada tingkat nasional, produk ini berhasil menempati lima besar hingga meraih juara 2 dalam ajang tersebut.

Untuk mencapai posisi kedua tersebut, tim CoFilm yang diwakili oleh Wafi harus melakukan presentasi lebih dulu yang hanya berdurasi tiga menit. “Dalam durasi tersebut, kami harus menyampaikan keunggulan bisnis secara padat namun meyakinkan,” tuturnya.

Wafi mengatakan terdapat beberapa kriteria penilaian, di antaranya network, market, social impact, business strategy, dan novelty. Dari segi network, CoFilm telah menjalin kerja sama dengan distributor alat kesehatan, lembaga uji, dan pusat penelitian.

Selain itu, tim CoFilm juga melibatkan ahli virologi dari Universitas Airlangga yakni Prof Kazufumi Shimizu PhD dan pakar teknologi nano dari ITS yakni Dr Agung Purniawan ST MEng.

Dari segi daya tarik pasar dan keterbaruan, cat pelapis anti infeksi CoFilm merupakan produk baru dan belum mempunyai pesaing di Indonesia. Dengan begitu Wafi optimistis, CoFilm memiliki pasar yang luas dan terus berkembang serta mampu bertahan di pasar.

Meskipun demikian, Wafi berencana terus mengembangkan bisnisnya dengan memperluas jaringan distribusi hingga pada fasilitas layanan transportasi.

Menurut Wafi, dengan berpartisipasi di LPDP Business Competition 2023 yang berakhir pada 7 Agustus lalu ini terdapat manfaat yang dirasakan, salah satunya adalah memperluas jaringan.

“Tidak hanya itu, namun juga untuk pengalaman praktis, penghargaan dan pengakuan prestasi, pengembangan kompetensi, hingga akses ekosistem kewirausahaan dan investasi,” pungkasnya.