Partai Demokrat akan mendapatkan poin plus ketika membuka hati dan rekonsiliasi dengan bergabung ke koalisi PDI Perjuangan. Hal itu, lebih positif bagi Partai Demokrat, dibandingkan bergabung dengan koalisi yang mengusung Prabowo Subianto.
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi
- Perayaan HUT Gerindra Ke-17 di Jawa Timur Sukses, Tampilkan Kekompakan dan Semangat Kader
- HUT DPC Gerindra Kota Probolinggo, Anggota Dewan Turun Langsung Bagikan Uang Dan Ratusan Nasi Kotak
Menurut Pendiri lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio alias Hensat, akan lebih mudah bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk menyenangkan hati Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan melakukan rekonsiliasi.
"Dibandingkan misalnya menyenangkan hati Surya Paloh gitu, karena dengan rekonsiliasi bersama PDI Perjuangan mungkin Demokrat akan mendapat poin plus," kata Hensat dalam acara diskusi Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita bertema "Dinamika Pilpres 2024 Pasca Deklarasi Anies-Muhaimin" melalui virtual, Minggu malam (10/9).
Hensat meyakini, tidak akan ada gesekan atau irisan pemilih jika Demokrat berada di koalisi PDIP, yang juga diisi PPP.
"Karena PDIP punya (pemilih) sendiri, PPP juga punya sendiri," terang Hensat.
Sementara jika bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto selaku Ketum Partai Gerindra, kata Hensat lagi, maka kesulitannya adalah, akan ada stempel pasangan mantan Mayor TNI bertemu dengan mantan Jenderal TNI.
"Nah itu mungkin akan sulit sekali," pungkas Hensat dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump