Sampaikan Aspirasi ke Dinasti Nusantara, Raja Hingga Sultan Madura Ingatkan Ganjar Tak Lupakan Sejarah Bangsa

Tarian di Madura
Tarian di Madura

Raja-sultan hingga tokoh masyarakat adat se-Madura menyampaikan aspirasinya kepada sukarelawan Ganjar Pranowo bernama Dinasti Nusantara.


Aspirasi itu mereka sampaikan pada forum silaturahmi dan diskusi di Aula Hotel Syariah Bangkalan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), Jumat (20/10/2023) dalam rangkaian acara Festival Adat dan Budaya Madura (FABM).

Salah satu aspirasi datang dari RP Ahmad Fakhrur Ruuzy dari Keraton Mandilaras Pamekasan. Ahmad mengingatkan mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode itu untuk tidak melupakan sejarah nusantara, terutama jasa-jasa kerajaan.

“Harapan kami keturunan trah dari kerajaan di Madura terutama diperhatikan karena kami merasa leluhur kami juga berjasa bagi Nusantara pada umumnya,” kata Ahmad.

Perhatian tersebut disebut Ahmad bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti pelestarian adat dan budaya Madura, pemberian akses fasilitas kepada generasi muda untuk mengembangkannya, serta berbagai cara positif lain.

“Pemimpin di beberapa wilayah juga kami melihat dan belum menemukan respons yang positif terhadap adat dan budaya agar tidak mudah menerima budaya dari luar,” kata Ahmad.

Dalam kesempatan itu raja-sultan hingga tokoh masyarakat adat se-Madura dikenalkan dengan sosok Ganjar Pranowo yang punya garis keturunan dari keluarga kerajaan di wilayah Sunda dan Jawa.

Seusai melangsungkan diskusi, Dinasti Madura menyatakan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI tahun 2024 - 2029 dengan menandatangani surat pernyataan dan spanduk.

“Kami sangat yakin (Ganjar Pranowo bisa memperhatikan trah keturunan kerjaaan beserta adat dan kebudayaannya),” kata Ahmad.

Di samping itu, Ahmad juga melihat track record Ganjar selama dua periode lamanya memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai gubernur. Ahmad merasa optimis Ganjar dapat menjadi pemimpin bangsa yang diharapkan raja-sultan hingga tokoh masyarakat Adat Madura.

“Kami juga memantau dan mengikuti berita tentang Jawa Tengah, terutama Pak Ganjar. Termasuk pemberantasan korupsi yang saya dengar dan saya baca di medsos, dan dari berita kredibel,” imbuhnya.

Pada rangkaian acara FABM yang diketuai RP M Cholil Suroadikusumo, Dinasti Madura turut mengundang Dinasti Nusantara dalam seminar Adat dan Budaya Madura yang digelar di Aula Hotel Ningrat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jatim.

Mereka juga menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Adat Nusantara (DPD Matra) Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang tahun 2023 - 2028 di Pendopo Agung Pratanu, Kabupaten Bangkalan, Jatim.

Setelah pelantikan, acara diwarnai dengan sejumlah penampilan pentas seni budaya Madura dari Puri Pemacutan Bali, Paseban, Adipoday Spekta, Maharani, Miroton, PS Satria Muda, dan Madu Sekar.

Adapun rangkaian FABM dihadiri penggagas dan pendiri Dinasti Nusantara Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II dari Yogyakarta, Koordinator Nasional Dinasti Nusantara KPH Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukajannangngang Satrio Sasmito dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, dan Sekjen Dinasti Nusantara Tengku Maliana Zufrine dari Kerajaan Negeri Padang Deli Sumatera Utara.