Presiden Becak Listrik Indonesia Bantah Isu Viral Becak Listrik Ditarik Lagi Usai Launching di Kota Madiun

Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S. Deyang saat memberikan keterangan/ist
Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S. Deyang saat memberikan keterangan/ist

Presiden Becak Listrik Indonesia, Nanik S. Deyang membantah dengan tegas isu kontroversial seputar Becak Listrik Prabowo Subianto yang viral di media sosial akan ditarik kembali usai peluncurannya. 


Nanik S Deyang juga membantah tudingan bahwa penyaluran moda transportasi listrik itu hanya sebagai ajang pamer atau show belaka.

"Ada cerita di (aplikasi sosial media) Tiktok ramai, nih. Seolah bahwa becak listrik ini tidak kami berikan, hanya main-main, hanya show, hanya bohong-bohong, itu semua hoax," tegas Naniek S. Deyang di Madiun, Jumat (2/3). 

Nanik menyatakan bahwa kabar yang beredar di media sosial itu adalah bohong atau hoax. 

Dia menegaskan bahwa Prabowo Subianto memiliki niat tulus untuk membantu meringankan beban masyarakat kecil. Prabowo dan timnya berkomitmen merilis kendaraan menggunakan energi hijau sebagai wujud nyata dari niat baik tersebut.

"Becak listrik ini diberikan oleh komunitas becak listrik Prabowo ini betul-betul ada dan riil," ungkap Nanik.

Kontroversi muncul ketika seorang tukang becak di TikTok memberikan keterangan bahwa Becak Listrik Indonesia akan ditarik kembali. Nanik menjelaskan bahwa tukang becak yang memberi keterangan dalam video tersebut merupakan korban, diarahkan untuk memberikan keterangan tanpa menyadari bahwa ucapannya direkam dan disebarluaskan.

"Jadi, yang di Tiktok itu salah. Ini bintang Tiktoknya ada sama saya. Ini (Katiman) disuruh orang untuk ngomong seperti itu," jelas Nanik didampingi Katiman.

"Becak listrik itu, memang waktu launching di Lapangan Gulun itu, kita untuk tunjukkan dan baru kita berikan ke beberapa orang yang sudah diajari, sekitar 8 orang," papar Nanik.

"Sudah diajari dan sudah paham menggunakan becak listrik, itu perwakilan dari 7 kabupaten," tambahnya.

Nanik dengan jelas merinci bahwa pada kloter pertama, pemberian becak listrik akan difokuskan pada lansia yang berusia di atas 65 tahun.

"Dalam syaratnya, kita memprioritaskan lansia yang berusia 65 tahun ke atas terlebih dahulu. Pak Katiman, sebagai contoh, masih berusia 63 tahun, sehingga belum masuk dalam daftar kloter pertama," ungkap Nanik.

"Nantinya, bapak Katiman akan masuk dalam daftar kloter kedua, setelah kloter pertama ini selesai dikerjakan," tambahnya.

Nanik juga menjelaskan bahwa jika ada becak listrik yang ditarik, itu bukan berarti pembagian dibatalkan. Becak tersebut sedang dalam proses perbaikan dan persiapan administrasi agar bisa dibagikan secara serentak sesuai jadwal, yakni mulai 1 Februari 2024.

"Tidak benar jika becak listrik ditarik kembali. Yang sebenarnya, becak tersebut ditarik untuk diperbaiki dan akan diberikan kembali pada tanggal 1 Februari dengan administrasi yang lengkap, sehingga ketika digunakan di jalan, tidak akan ada masalah apa pun," tegas Naniek.

Diberitakan sebelumnya, ratusan tukang becak dari Karesidenan Madiun, Tulungagung, dan Blitar secara resmi menyatakan dukungan mereka kepada pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka. Deklarasi dukungan ini berlangsung saat launching atau peluncuran becak listrik di Lapangan Gulun, Kota Madiun, pada Senin (29/1) lalu.