KPU Surabaya Distribusikan Logistik Pemilu di Tiga Kecamatan

Teks foto: Nur Syamsi/RMOLJatim
Teks foto: Nur Syamsi/RMOLJatim

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur mulai mendistribusikan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ke tiga lokasi kecamatan, yakni Lakarsantri, Wiyung, dan Karangpilang, Jumat (2/2).


Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi mengatakan dipilihnya tiga kecamatan tersebut sebagai titik pendistribusian dikarenakan jaraknya yang dekat dengan gudang penyimpanan logistik.

"Hari ini dimulai daerah daerah pemilihan (dapil) lima karena lokasi loading masih di dapil yang sama," kata Nur Syamsi dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Syamsi menyebut pedistribusian memang dilalukan secara bertahap dan ditargetkan bisa selesai dalam kurun waktu delapan hari.

"Proyeksi memang bisa selesai tanggal 10 Februari 2024, tetapi kami harapkan lebih cepat," ujarnya.

Saat ini petugas di gudang penyimpanan masih melaksanakan proses setting dan packing logistik untuk lokasi kecamatan lainnya.

Syamsi menyebut proses pendistribusian logistik dikawal ketat oleh petugas kepolisian dari titik pemberangkatan menuju lokasi masing-masing kecamatan.

Selain itu, KPU setempat juga berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

"Mereka melakukan pengawalan dan penjemputan," ujarnya.

Sementara, di tempat yang sama Komisioner KPU Surabaya Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Naafila Astri Swarist mengatakan PPK sudah diinstruksilan membantu mengamankan setelah logistik di kecamatan.

"Mereka kami minta koordonasi dengan stakeholder untuk pengaman logistik di wilayah masing-masing," ujarnya.

Selain itu, dia menyatakan proses setting dan packing tidak mengalami kendala, sebab petugas sudah diberikan pemahaman soal perlengkapan pemungutan suara apa saja yang harus ditempatkan di dalam kotak suara.

"Ada filter supaya tidak ada keselahan saat memasukkan ke dalam kotak, petugas di sini sudah kami informasikan supaya jeli memasukkan surat suara ke dalam kotak," kata dia.

Oleh karena itu, Naafila memastikan ketika kotak suara tiba di setiap kecamatan, maka sudah tak boleh lagi dilakukan pembukaan segel.

"Sudah tidak ada," pungkasnya.