Jelang Pemilu 2024, Guru Besar dan Mahasiswa Unmuh Jember Mulai Bergerak Melawan Penyimpangan Prinsip Demokrasi

Civitas Akademika Universitas Muhamadiyah Jember saat menyampaikan seruan moral jelang Pemilu 2024/MOLJatim
Civitas Akademika Universitas Muhamadiyah Jember saat menyampaikan seruan moral jelang Pemilu 2024/MOLJatim

Setelah Universitas Jember, kini giliran Civitas Akademika Universitas Muhamadiyah (Unmuh) Jember menyampaikan seruan moral menyikapi dugaan praktek penyimpangan demokrasi pada Pemilu 2024.


Mereka yang terdiri dari para guru besar, dosen dan mahasiswa itu menilai bahwa akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo telah keluar dari rel moral demokrasi serta nilai Pancasila dan UUD 1945. 

Seruan moral tersebut dibacakan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmuh Jember Dr Wahyu Diah Laksmi, yang diikuti civitas Akademika Unmuh Jember, di depan Kantor Rektorat Unmuh Jember, Rabu (7/2).

Dia menjelaskan, guru besar bersama para dosen dan mahasiswa Unmhuh Jember telah mencermati perpolitikan nasional beberapa waktu terakhir ini, mengingat dan memperhatikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan jati diri Unmuh Jember.

"Dengan ini menyampaikan keprihatinan yang mendalam di berbagai lini dan tingkatan yang menyimpang dari perinsip-perinsip demokrasi, kerakyatan dan keadilan sosial," tegas Wahyu Diah ditirukan para civitas akademika Unmuh Jember.

Sejalan dengan nilai-nilai amar makruf nahi mungkar, mereka menyampaikan seruan moral agar kembali berpegang teguh pada prinsip-perinsip dan nilai luhur keadilan, kemanusiaan dan kemasyarakatan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

"Seruan moral ini, karena ada pelanggaran etika yang tidak baik kedepannya. Ini sebagai bentuk kontrol sosial para akademisi dan mahasiswa," ucap Wahyu Diah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Ia menjelaskan fenomena pelanggaran itu sudah tersebar luas di sosial media. Ia tak menampik kemungkinan ada pihak lain yang tidak setuju dengan sikap perguruan tinggi swasta di Jember ini.

"Namun bagi kami adalah sesuatu yang harus disuarakan," katanya.

Sebelumnya pada Senin (5/2), ratusan mahasiswa Universitas Jember, dosen Dan guru Besar Universitas Jember (Unej), yang tergabung dalam Forum Civitas Akademika Universitas Jember untuk Demokrasi, melakukan aksi turun jalan.
Langkah ini untuk menyampaikan seruan mora dan mengingat pemerintah untuk menyelamatkan demokrasi dalam Pemilu 2024.

Mereka memulai aksinya dengan melakukan jalan kaki dari jalan Depan Fakultas Pertanian, menuju  patung Triumviraat, depan Dobel Way Unej

"Bahwa bangsa Indonesia telah bersepakat memilih bentuk negara kesatuan yang berbentuk republik dengan landasan negara hukum yang memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi berdasarkan konstitusi," kata Guru Besar Fakultas Hukum Unej, Prof Dominikus Rato.

Bahwa bangsa beradab lanjut dia adalah bangsa yang senantiasa menjunjung etika bernegara, sebagaimana tercermin dalam butir-butir Pancasila dan UUD 1945.

Berbagai fenomena mengkhawatirkan dan menakutkan terjadi menjelang Pemilu 2024. Bahkan peristiwa itu mengindikasikan terjadinya  pembusukan hukum dan kemerosotan demokrasi.