Banjir di Kota Mojokerto, Mas Pj Perintahkan Dirikan Dapur Umum dan Siagakan Rumah Pompa

 Pj. Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro saat melakukan koordinasi  /ist
 Pj. Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro saat melakukan koordinasi  /ist

Kawasan Kota Mojokerto dilanda banjir kiriman, Rabu (6/3), Pj Wali Kota Ali Kuncoro langsung melakukan koordinasi penanganan banjir. 


Di antaranya mendirikan dapur umum dan memerintahkan pompa air untuk siap 24 jam. Hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah di Mojokerto Raya, pada Selasa (6/3) malam hingga Rabu (7/3) dini hari memicu meluapnya Sungai Sadar yang melintasi kawasan Kota Mojokerto hingga menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Mojokerto.

Mas Pj Ali, sapaan akrab Pj Wali Kota langsung turun ke lokasi banjir dengan hanya beralaskan sandal jepit biru, mengecek rumah warga dan memastikan masyarakat terdampak banjir bisa segera mendapatkan bantuan. 

“Ada sejumlah titik yang memang terdampak akibat meluapnya Sungai Sadar. Sejumlah rumah warga terendam dan fasum seperti sekolah, masjid juga ada yang terendam banjir,” kata Mas Pj.

“Maka pagi ini kita membagikan nasi bungkus ke rumah-rumah warga yang terdampak dan juga sedang proses untuk mendirikan dapur umum,” imbuhnya. 

Lebih lanjut Ali menyebutkan bahwa banjir hari ini disebabkan oleh luapan air Sungai Sadar yang tak mampu menampung debit air yang cukup deras. Pemkot Mojokerto saat ini tengah berupaya keras untuk melakukan penanggulangan banjir dengan berkoordinasi intens dengan pihak terkait.

“Kita sudah mengecek rumah pompa di lokasi-lokasi terdampak. Kita pastikan rumah pompa yang ada berfungsi maksimal untuk membantu segera menangani banjir,” tegas Ali.

Saat ini Mas Pj juga telah menginstruksikan kepada Dinas PU Kota Mojokerto untuk memastikan rumah pompa bisa bekerja 24 jam nonstop mengatasi genangan air di titik terdampak banjir.

“Kami juga mendata seluruh tanggul-tanggul penahan air yang bermasalah, serta mewajibkan seluruh Kepala OPD, Camat, Lurah untuk siap siaga 24 jam jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemkot Mojokerto melakukan rapat intensif dengan sejumlah stakeholder terkait guna segera mengatasi masalah tersebut. “Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, untuk mengantisipasi jika banjir tidak kunjung surut,” pungkas Mas Pj.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah memprakirakan cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang akan melanda Jawa Timur hingga 8 Maret 2024. Cuaca ekstrem ini juga akan berlangsung selama periode pancaroba (peralihan musim) pada bulan Maret-April 2024.