Wali Kota Eri Ingin Masjid Al-Kautsar Jadi Masjid Pertama yang Menerapkan Kampung Madani

Teks foto: Wali Kota Eri buka puasa bersama di Masjid Al-Kautsar Simorejo/ist
Teks foto: Wali Kota Eri buka puasa bersama di Masjid Al-Kautsar Simorejo/ist

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berbuka puasa bersama dengan para kiai, pengurus Yayasan Masjid Al-Kautsar, Remaja Masjid Al-Kautsar dan para tokoh masyarakat di sekitar Masjid Al-Kautsar Simorejo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Sabtu (6/4)


Saat itu, juga dilakukan penyerahan zakat fitrah dan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wali Kota Eri mengatakan bahwa setelah bulan Ramadhan atau ketika memasuki bulan Syawal, Pemkot Surabaya akan menjalankan Kampung Madani. 

Yang mana di kampung itu, warga yang mampu mulai dari zakat, infaq dan shodakohnya dikumpulkan menjadi satu tidak sampai keluar dari masjid yang ada di sekitarnya, tidak keluar dari RW-nya itu.

“Nah, saya minta tolong nanti di Masjid Al-Kautsar ini bisa dijadikan tempat yang pertama untuk menerapkan Kampung Madani itu, yang diawali dari masjidnya,” kata Wali Kota Eri dalam sambutannya.

Di sisi yang lain, bagi yang mustahik atau yang berhak menerima zakat, maka mereka akan menerima zakat, infaq dan shodakoh dari saudara-saudaranya yang ada di dalam kampung itu, sehingga diharapkan di dalam kampung itu tidak ada lagi kesenjangan sosial, tidak ada lagi yang kaya tambah kaya dan yang tidak mampu tambah tidak mampu.

“Tapi bagaimana yang mampu itu bisa memberikan bantuan kepada yang tidak mampu dan warga yang tidak mampu bisa menghormati orang yang mampu itu. Betapa indahnya ketika kita bisa membentuk Kampung Madani seperti itu,” ujarnya.

Wali Kota Eri lalu mencontohkan kampungnya yang mana dia sendiri adalah Ketua Takmir Masjid As-salam. 

Di kampung itu, dia mengumpulkan semua zakat, infaq dan shodakoh warga yang mampu. Untuk umat muslim, dia kumpulkan di masjidnya itu.

“Kebetulan di kampung saya itu tidak ada yang berhak menerima zakat, tidak ada yang perlu bantuan, sehingga zakat, infaq dan shodakoh yang terkumpul itu diberikan kepada kampung sebelah, diberikan kepada kampung lain yang mana di kampung itu ada warga yang memang membutuhkan bantuan, ada yang miskin dan ada yang stunting, sehingga zakat, infaq, dan shodakoh itu diberikan kepada kampung tersebut,” katanya.

Ia sangat yakin apabila kekuatan umat muslim dengan kekuatan zakat, infaq dan shodakohnya dikumpulkan menjadi satu, tidak sendiri-sendiri, maka kekuatan umat muslim itu akan sangat terlihat dan sangat besar manfaatnya bagi Kota Surabaya.

“Ini akan memberikan contoh yang luar biasa kepada yang lainnya dan kelihatan betul kekuatan umat muslim ini ketika tidak jalan sendiri-sendiri,” tegasnya.

Oleh karena itu, dengan kekuatan dan doanya para kiai, para masyayikh, Ketua Yayasan Masjid Al-Kautsar, Ketua Takmir Masjid Al-Kautsar, dan kekuatan RT-RW serta LPMK, dia sangat yakin di kampung itu bisa membentuk Kampung Madani. 

“Sehingga di situlah akan terbentuk kampung yang baldatun royyibatun warobbun ghafur,” ujarnya.

Menurutnya, kalau sebuah kampung sudah makmur semua warganya, maka Kota Surabaya pun akan menjadi makmur. 

Ia juga menegaskan bahwa kekuatan Surabaya adalah kekuatan yang dibangun dengan rasa kekeluargaan dan kekuatan yang dibangun dengan saling menjaga dan kekuatan gotong royongnya.

“Semoga dengan berbuka puasa bersama ini, doanya orang yang berbuka puasa yang lebih dari 40 orang ini, saya yakin ini sangat luar biasa dan akan memberikan berkah kepada Kota Surabaya, dan akan memberikan kekuatan kepada Kota Surabaya untuk membangun dengan rasa kekeluargaan,” pungkasnya.