Seorang Ayah Tempeleng dan Banting Bayi Usia 6 Hari Karena Mencurigai Bukan Anaknya

Bayi E, korban penganiayaan ayah kandungnya, saat ini berada di shelter perlindungan perempuan dan anak di Surabaya/Ist
Bayi E, korban penganiayaan ayah kandungnya, saat ini berada di shelter perlindungan perempuan dan anak di Surabaya/Ist

Seorang ayah berinisial R (29) tega menganiaya dan membanting bayinya yang berusia 6 hari. Bahkan R sempat menggigit pipi dan membanting bayi E. Akibat penganiayaan itu, bayi E mengalami luka memar di wajah dan di sekujur tubuhnya. Tidak hanya itu, R juga kerap menganiaya istrinya N (27), ibu dari bayi 6 hari itu, serta anak pertamanya.


"Bayinya usia enam hari. Ditempelengi, lalu dibanting. Sampai memar-memar," demikian disampaikan Kepala DP3A-PPKB Surabaya Ida Widayati sebagaimana dikutip, Minggu (21/4).

Usai dianiaya, bayi E dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan. Beruntung tidak ada luka serius dan tak sampai dirawat inap.

Kondisi bayi E saat ini sudah membaik. Namun ASI dari ibunya kurang maksimal dan dibantu DP3A dengan susu formula, serta keduanya dibantu dirawat di shelter perlindungan anak dan perempuan.

Kasus ini terjadi pada 17 April lalu.  N kemudian melaporkan R ke Polda Jatim pada 17 April 2024 lalu. R diamankan keesokan harinya pada 18 April 2024. 

Menurut Ida, peristiwa nahas ini diduga didasari karena R menjadi pengangguran selama kurang lebih satu bulan. Sehingga emosinya tidak terkontrol. Masalah lain, R kerap menuduh bahwa E bukan anak kandungnya. 

"Pada kejadian itu dituduh bukan anaknya. Sudah sering, sejak hamil tujuh bulan dicurigai sama suaminya," kata Ida. 

Puncaknya, R menuduh istrinya lagi dan pelampiasan kemarahannya dengan memukul dan membanting E.

Ida menyampaikan bahwa DP3A Surabaya terus memberikan pendampingan kepada N dan E, termasuk bantuan psikolog dan shelter perlindungan anak dan perempuan.

"Alhandulillah kondisi bayinya sudah membaik. E mendapatkan bantuan dari DP3A dengan susu formula karena ASI dari ibunya kurang maksimal, serta keduanya dibantu durawat di shelter perlindungan anak dan perempuan," paparnya.