Untuk memantau perkembangan dari penyebaran virus corona (Covid-19) pihak pemerintah daerah (Pemkab) Ngawi dengan menggandeng stakeholder terkait terus memantau warganya yang bekerja diluar daerah maupun luar negeri. Melalui keteranganya Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang) menyebut ada sekitar 5 ribu bahkan lebih warganya yang merantau diluar daerah.
- Hadiri Water Korea 2023, SIER dan PDAM Surabaya Kerja Sama Peningkatan Kualitias Air Kawasan Industrii
- Peringati Hari Santri 2022, LSPT Jombang Gandeng Baznas Gelar Khitanan Massa
- PWI Jatim Chanel dan DPU Bina Marga Provinsi Jatim Gelar FGD Penanganan Berita Hoax
"Pemerintah daerah sangat menyadari dan mengerti betul kehadiran para perantau yang kembali ke Ngawi dengan sesuatu hal terkait ekonomi. Hanya saja mereka semua harus iklas apabila statusnya menjadi ODR yang artinya mereka rentan tertular dari virus corona. Apalagi tempat kerjanya ada di zona merah," jelas Kanang, Rabu, (1/4).
Untuk itu ia meminta ketika pulang ke kampung halamanya segera memberitahukan kepada perangkat desa yang diteruskan ke petugas medis/kesehatan untuk dilakukan pendataan. Kanang pun meminta untuk melakukan isolasi mandiri selama dua minggu atau 14 hari bersama seluruh keluarganya yang ada dirumah. Jangan sampai selama isolasi melakukan interaksi sosial dengan warga masyarakat lainya.
"Makanya semua pihak harus hati-hati betul mendukung upaya pemerintah memerangi penyebaran virus corona ini. Dan di Ngawi sendiri sampai sekarang belum dilakukan karantina atau isolasi daerah. Hanya saja yang perlu diwaspadai adalah warga yang baru saja datang dari zona merah termasuk para pedagang," bebernya.
Diakuinya, untuk skema pasar ia berjanji akan melakukan pendataan terhadap pedagang yang notabene berasal dari wilayah yang terdampak pandemi virus corona. Termasuk mengurangi intensitas dari pedagang itu sendiri bahkan kalau perlu stok barang dagangan pun akan diambil sebagai bagian dari strategi perang melawan virus corona.
Ditempat yang sama Yudhono Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi menyebut ada 5 warga diwilayahnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Hanya saja 4 pasien lainya sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah dari perawatan di RSU Soedhono Madiun. Sedangkan 1 pasien yang diketahui masih balita masih dalam perawatan tim medis.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pasar Semolowaru Terbengkalai, GNPK Jatim Pertanyakan Proses Persyaratan yang Berbelit-belit
- Heboh, Lansia Griya Werdha Surabaya Lomba Joget Meriahkan HUT ke-78 RI
- Pemkot Surabaya Siapkan Diklat Semi Militer bagi Remaja Terjaring Patroli Cipta Kondisi